REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla menanggapi santai tantangan yang dilontarkan oleh Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Rizal Ramli untuk melakukan diskusi publik terkait proyek pembangunan listrik 35 ribu MW.
JK pun menilai, tantangan diskusi oleh Rizal kepada dirinya ini disebutnya sangat tidak etis. "Lah itu kan, itu kan ndak etis juga itu. Tak usah kita hiraukan yang gitu-gituan lah," kata Wapres JK sambil tertawa di Jakarta Expo Centre (JEC), Jakarta, Rabu (19/8).
Oleh karena itu, JK berpendapat tak akan menghiraukan tantangan Rizal Ramli. "Masa wapres debat dengan menko nya," kata JK.
Menghadapi salah satu anak buahnya tersebut, Wapres JK pun mengatakan Presiden dan dirinya akan memanggil dan menegur Rizal Ramli untuk menjelaskan maksud tantangannya. "Tinggal kita panggil saja menkonya, jelasin," tambah JK.
Kendati demikian, JK enggan mengungkapkan kapan akan memanggil Rizal membahas permasalahan ini. Selain itu, JK juga menilai perlunya membimbing atau memberi arahan kepada Rizal untuk berperilaku serta berpikiran yang baik.
Sebelumnya, Rizal Ramli yang baru saja ditunjuk menggantikan Indroyono Soesilo, justru menantang Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk melakukan diskusi terbuka terkait proyek listrik 35 ribu MW.
Mulanya, Rizal dimintai komentar soal kritik dari Kalla yang memintanya memahami terlebih dahulu proyek pembangkit listrik 35 ribu megawatt yang dia ragukan dapat terealisasi. Namun, bukannya menurut perintah atasan, Rizal justru melawan Kalla.
"Kalau mau paham, minta Pak Jusuf Kalla ketemu saya, kita diskusi di depan umum," kata Rizal usai mengikuti rapat terbatas di Kantor Presiden, Selasa (18/8).
Seperti diketahui, Rizal menyebut proyek pembangkit listrik 35 ribu megawatt yang tengah dibangun pemerintah tak masuk akal. Menurutnya, proyek yang ditargetkan Presiden Jokowi selesai pada 2019 itu tak akan terealisasi.
Atas komentarnya itu, Wapres Kalla pun menegur Rizal. Dia meminta menterinya tersebut memahami terlebih dahulu persoalan yang ada sebelum mengkritik. Kalla tetap optimistis, proyek 35 ribu megawatt dapat terlaksana.