REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Seorang pemimpin komando Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dinyatakan tewas akibat serangan yang dilakukan pesawat tanpa awak (drone) milik Amerika Serikat (AS). Kabar ini telah dikonfirmasi oleh Gedung Putih pada Jumat (21/8).
Dewan Keamanan Nasional AS, Ned Harga mengatakan pemimpin ISIS itu teridentifikasi sebagai Fadhil Ahmad al Hayali. Drone AS menyerangnya dalam sebuah konvoi di dekat Mosul, Irak, pada Selasa (18/8) lalu.
Al Hayali dianggap sebagai sosok kunci dibalik keberhasilan operasi yang dilakukan ISIS. Di antaranya, pemindahan senjata dan bahan peledak dari dari Irak ke Suriah atau sebaliknya. Ned menilai kematiannya akan berdampak besar terhadap operasi-operasi ISIS selanjutnya.
"Mengingat pengaruhnya membentang mulai dari keungan, media, operasi, dan logistik," jelasnya seperti dilansir dari Sky News.
Tidak hanya al Hayali, pada serangan itu, seorang operator media ISIS yang kerap melakukan propaganda, yakni Abu Abdullah, juga tewas.