REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah warga tetap menjaga salah satu makam keramat yang terletak di bantaran kali Ciliwung, Kampung Pulo, Jakarta Timur, Sabtu (22/8). Saat ini sejumlah petugas memang telah merobohkan rumah-rumah di RT 09 RW 02 yang terletak dekat dengan makam keramat KH Kholik bin H Thohir.
Makam keramat berada di dalam sebuah bangunan yang tertutup seperti rumah. Di samping makam keramat, terdapat satu makam di sebelah kanan dan tiga lainnya di sebelah kiri.
Salah satu warga Kampung Pulo, Syamsuri mengaku tidak ingin makam tersebut dibongkar. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memang berencana tidak membongkar makam tersebut, namun warga tetap menjaga supaya tidak ikut dibongkar.
"Sebenernya makam ini masuk wilayah yang kena gusuran. Cuma tetap bertahan karena banyak warga yang suka melakukan ziarah. Makam keramat memang gak akan dibongkar tapi kami tetap mengawasi," ujar Syamsuri yang sudah 60 tahun tinggal di Kampung Pulo, Jakarta Timur, Sabtu (22/8).
Ia mengatakan makam KH Kholik yang telah wafat pada 1947 silam banyak dikunjungi warga setiap tahunnya. Syamsuri mengatakan pasrah dengan pembongkaran yang ada, namun yang terpenting makam tidak ikut dibongkar.
"Kami mah nurut saja, pasrah dibongkar, yang penting makamnya nggak kena bongkar," kata Syamsuri.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus melanjutkan programnya untuk meratakan sejumlah bangunan yang terletak di pinggir kali Ciliwung, Kampung Pulo, Jakarta Timur yang telah memasuki hari ketiga. Sejumah warga Kampung Pulo turut menyaksikan penghancuran rumah di bantaran kali Ciliwung.