REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Keluarga pilot Trigana Air di Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, Banten, telah menyiapkan pemakaman untuk Hasanudin di tempat pemakaman umum (TPU) Kebon Nanas, Desa Kadu, Curug.
"Kami hanya ditugaskan oleh keluarga untuk menggali kubur karena dalam waktu dekat jenazah akan datang dari Papua," kata Mamit, seorang tetangga korban di Tangerang, Sabtu (22/8). Mamit mengatakan tidak ada tugas lain dari keluarga kecuali dirinya bersama tetangga menyiapkan liang lahat untuk pilot Hasanudin.
Sedangkan makam tersebut letaknya tidak begitu jauh dari kuburan orang tuanya yang juga berada dalam lingkup TPU Kebon Nanas, Desa Kadu. Meski begitu, di rumah duka yang berada di Kampung Bitung RT 02/05, Desa Kadujaya, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, setiap hari dipenuhi keluarga dan tetangga yang datang untuk menyampaikan ucapan bela sungkawa.
Warga sekitar menyebut Hasanudin yang pernah belajar di Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) di Curug, merupakan sosok yang ramah terhadap tetangga dan bila hari libur sering bersilaturahmi dengan warga lainnya. Halaman dan jalan masuk rumah duku banyak dipenuhi karangan bunga sebagai ucapan duka atas musibah yang dialami pilot Trigana Air itu.
Pesawat Trigana Air dengan registrasi PK-YRN dan nomor penerbangan IL-257 tinggal landas dari Bandara Sentani, Jayapura pukul 14.22 WIT. Pilot Trigana Air menjalin kontak terakhir dengan menara Oksibil pada pukul 14.55 WIT dan pukul 15.00 WIT menara Oksibil hilang kontak dengan pesawat.
Pesawat dinyatakan jatuh di Pegunungan Bintang, Papua dengan membawa 49 penumpang dan lima kru terdiri dari 44 dewasa, tiga anak-anak dan dua bayi. Petugas DVI Polri telah melakukan identifikasi jenazah Hasanudin setelah mencocokkan DNA dengan anak tertuanya yang sengaja diterbangkan dari Tangerang.