REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Pengusaha Pelayaran Nasional (Indonesian National Shipowners' Association atau INSA) bakal menggelar Rapat Umum Anggota (RUA) Luar Biasa guna melanjutkan pemilihan Ketua Umum periode 2015-2019. RUA LB akan digelar setelah dalam RUA XVI yang dilangsungkan pada 20-21 Agustus 2015 lalu gagal memilih Ketua Umum definitif.
“Ini sebenarnya RUA lanjutan, tapi karena AD ART INSA tidak mengenal lanjutan, maka jadinya RUA Luar Biasa. Nanti kami akan membentuk caretaker, yang selanjutnya akan menggelar RUA Luar Biasa dengan agenda tunggal melanjutkan proses pemilihan Ketua Umum,” ujar Ketua Pimpinan Rapat Pemilihan RUA INSA, Hamka dalam keterangan pers, Selasa. (25/8).
Berdasarkan tata tertib pemilihan yang telah disahkan oleh RUA, Ketua Umum terpilih harus mendapatkan suara 50 persen plus satu dari jumlah pemegang mandat. Jika jumlah pemegang mandat adalah 773, maka ketua umum terpilih harus mendapatkan 387 suara. "Itu substansi dan harus dipegang. Nah karena tidak ada calon yang mendapatkan jumlah itu, maka harus dilanjutkan ke tahap kedua,” terang Hamka.
Pimpinan sidang kemudian memutuskan berkonsultasi dengan jajaran penasehat kepanitiaan. Akhirnya diputuskan untuk menunda dahulu, nanti diatur waktu kapan diadakan pemilihan lanjutan. “Jadi tidak ada peserta tambahan, karena ini lanjutan,” katanya.
Sementara ini, Hamka menyatakan kepemimpinan INSA dipegang secara kolektif kolegial oleh pimpinan sidang. Sebab pengurus lama sudah demisioner. "Nanti kami akan berkonsultasi dengan penasehat untuk memilih caretaker yang akan menggelar RUA Luar Biasa,” kata Hamka.
Pendapat senada disampaikan Penasehat Panitia RUA INSA ke-XVI, Budhi Halim. Sekjen INSA periode 2008-2011 ini menyatakan, RUA kemarin tidak bisa dilanjutkan karena sejumlah hal. “Belum ada yang mendapat 50 persen plus satu dari pemegang mandat. Karenanya harus ada pemilihan tahap kedua, dan karena tidak kuorum kita akan gelar dalam RUA Luar Biasa,” katanya.
Budhi berharap, seluruh anggota INSA dapat tenang sambil menunggu pelaksanaan RUA Luar Biasa. Dia meminta semua anggota untuk tidak menimbulkan kegaduhan maupun komentar yang tidak kondusif di media maupun di dalam organisasi. “INSA ini organisasi besar dan bukan organisasi politik. Jadi kami harap semua tenang dan menahan diri, kita tunggu proses selanjutnya,” ujar Budhi.