REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejak rotasi dan promosi perwira tinggi (Pati) besar-besaran yang dilakukan Mabes TNI pada akhir Juli silam, hingga saat ini belum ada pejabat pengganti Mayjen TNI Agus Sutomo sebagai Panglima Kodam (Pangdam) Jaya. Padahal, posisi tersebut dinilai cukup strategis lantaran terkait dengan pengamanan Ibu Kota, yang memang masuk dalam wilayah teritorial Kodam Jaya.
Pada akhir Juli silam, sekitar 84 perwira tinggi (pati) TNI mengalami mutasi dan promosi. Salah satunya Agus Sutomo yang mendapat tugas baru sebagai Komandan Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan (Dankodiklat) TNI. Namun, hingga saat ini, Agus masih merangkap jabatan sebagai Pangdam Jaya lantaran belum adanya pejabat penggantinya.
Menanggapi hal ini, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, menjanjikan, posisi Pangdam Jaya sudah akan terisi pada awal bulan depan. ''Ya tunggu saja, awal September. Tapi, mudah-mudahan sebelum September sudah ada,'' kata Gatot di Jakarta, kemarin.
Sejumlah nama sempat disebut-sebut bakal mengisi jabatan Pangdam Jaya tersebut. Salah satunya adalah Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspamres), Mayjen TNI, Andika Perkasa. Namun, Gatot enggan mengomentari lebih lanjut soal spekulasi tersebut. "Santer, biarin saja santer," lanjut mantan KSAD tersebut.
Sementara Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad), Brigjen Wuryanto menegaskan, tidak ada kendala yang ditemui pihaknya dalam upaya mengisi posisi Pangdam Jaya. Perwira tinggi bintang satu TNI AD itu pun memastikan, nama Andika Perkasa bukan satu-satunya calon kandidat menjadi Pangdam Jaya.
"Santer nama boleh, di mana-mana banyak. Bukan hanya Pak Andika, ada beberapa nama, pastinya kapan, nanti tunggu," kata Wuryanto.
Pihaknya mengaku sudah akan mengumumkan pejabat baru Pangdam Jaya. Namun, urung dilakukan lantaran ada pertimbangan-pertimbangan lain. Kendati begitu, Wuryanto pun menyebut, posisi Pangdam Jaya itu bakal segera terisi, paling lambat pada September mendatang.
"Sebentar lagi. Kemarin sudah mau di ini (umumkan), cuma karena pertimbangan-pertimbangan lain, untuk lebih dimatangkan. Hampir pasti September keluar nama itu," tutur Wuryanto.
Prosedur pemilihan Pangdam Jaya memang dilakukan lewat mekanisme rapat Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tinggi (Wanjakti) TNI. Tidak hanya itu, nama-nama yang sudah masuk ke dalam rapat Wanjakti itu juga akan disampaikan kepada Presiden. Pasalnya, hal ini terkait dengan keamanan dan protokoler Presiden saat menjalan tugasnya di Ibu Kota.
Tidak hanya itu, ancaman, permasalahan, dan tantangan di Jakarta memang dianggap cukup unik dibanding di daerah-daerah lainnya. Alhasil, harus dipilih Pati yang memiliki prestasi, kemampuan dan pengalaman yang mumpuni untuk bisa menduduki jabatan sebagai Pangdam Jaya.
Dalam wilayah tugasnya, Pangdam Jaya akan membawahi dua Korem, yaitu Korem 051/Wijayakarta dan Korem 052/Wijayakrama, dan satu Kodim yang berdiri sendiri (BS), Kodim 0501/Jakarta Pusat. Tidak hanya Jakarta, wilayah kerja Kodam Jaya mencakup Tangerang, Bekasi, dan Depok.