Kamis 27 Aug 2015 23:51 WIB

Budidaya Kerang Ditarget Tumbuh 32 Persen Tahun Ini

Kerang
Foto: alibaba.com
Kerang

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan menargetkan produksi kekerangan pada tahun 2015 sebesar 233.700 ton dan diperkirakan akan tumbuh 32,60 persen pertahun hingga 2019.

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Slamet Soebjakto mengatakan bahwa komoditas kekerangan akan lebih fokus untuk dikembangkan, karena dapat mendorong perekonomian masyarakat pesisir, khususnya di kawasan yang memiliki potensi pengembangan kekerangan.

“Potensi pasar baik dalam dan luar negeri yang cukup tinggi, potensi lahan pengembangan yang masih cukup luas dan teknologi budidaya yang sudah di kuasai," jelas Slamet, Kamis (27/8).

Untuk mendukung pengembangan budidaya kekerangan tersebut, lanjut Slamet, pihaknya melaksanakan Demonstration Farm (demfarm) budidaya kerang hijau di Provinsi Banten, salah satunya di Desa Panimbang Jaya, Kec. Panimbang, Kab Pandeglang.

KKP melaksanakan budidaya kerang hijau di kawasan ini dengan dua metode yaitu metode bambu tancap dan metode long-line.

"Dua metode ini kita kenalkan karena cocok di terapkan di kawasan ini yang memiliki gelombang tinggi pada musim tertentu, seperti pada saat musim angin barat”, jelas Slamet.

Disamping percontohan usaha budidaya kerag hijau, tambah Slamet, juga dilakukan pengujian terhadap kondisi kerang yang dihasilkan. Pengujian kandungan logam berat dilaksanakan di Loka Pemeriksaan Penyakit Ikan dan Lingkungan (LP2IL) yang merupakan satu-satunya rumah sakit ikan di Indonesia. Hasilnya, kerang hijau hasil budidaya di Pandeglang ini layak di konsumsi.

"Ke depan, untuk meyakinkan masyarakat terhadap kelayakan kerang hasil budidaya, akan kita usulkan untuk mencantumkan hasil uji bebas logam berat di rumah makan yang menyajikannya. Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir untuk mengkonsumsinya”, jelas Slamet.

Selain itu, Slamet menekankan untuk mempercepat perputaran modal dan mengurangi jumlah kerang di media budidaya, maka panen parsial merupakan solusinya. Panen parsial dilakukan sebagai cara untuk penjarangan agar kolektor tidak keberatan beban.

Panen parsial ini dapat dilakukan setelah 5 bulan, sejak mulai pemasangan substrat. Diperkirakan melalui panen parsial akan diperoleh hasil 3 ton dengan harga sebesar Rp 5.000 per kg ukuran 5-6 cm perekor. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement