REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- PLN Wilayah Papua dan Papua Barat kini mengalirkan listrik di wilayah perbatasan RI-PNG seperti di Kampung Skouw Yambe, Skouw Mabo, Skouw Sae, dan Mosso Distrik Muara Tami Kota Jayapura, selama 24 jam.
"Mereka yang sebelumnya hanya menikmati listrik selama 6 jam namun dengan perluasan jaringan ini mereka sudah dapat menikmati listrik selama 24 jam," ucap General Manager PLN WP2B, Robert Sitorus di Jayapura, Ahad (30/8).
Untuk pasokan listrik perbatasan masih di suplai dari Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yang berpusat di Waena dan Yarmokh, diungkapkannya, PLN telah jauh-jauh hari merencanakan dan memulai perluasan jatingan kelistrikan ke wilayah pernbatasan Wutung, Distrik Muyara Tami.
Sekadar informasi bahwa pembangunan listrik perbatasan ini sudah dibangun sejak awal tahun ini dan sudah selesai pada bulan juni kemarin. Namun, baru hari ini kita dapat mengadakan peresmian listrik perbatasan di Distrik Muara Tami ini, ujarnya.
Sitorus menjelaskan, pembangunan kelistrikan ini dilakukan dengan tujuan untuk menerangi daerah perbatasan dan secara khusus Kabupaten dan Kota Jayapura. Ditambahkannya, kini PLN sedang membangun beberapa pembangkit di daerah Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura.
"Selain di Jayapura, PLN juga akan membangun pembangkit lainnya disekitar Papua dan Papua barat guna mendukung kegiatan PON yang rencananya akan dilaksanakan tahun 2020 mendatang," ucap Sitorus.
Sitorus pun mengungkapkan, sebelumnya ia secara resmi telah menyalakan listrik di beberapa daerah perbatasan antara Papua Nugini dan Republik Indonesia yang dipusatkan di Senggi Kabupaten Keerom.
"Dan pembangunan kelistrikan yang kita lakukan ini bertujuan untuk menerangi daerah perbatasan," ujarnya.