REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komjen Budi Waseso dikabarkan akan dicopot dari jabatannya sebagai kepala Bareskrim Mabes Polri. Namun, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti tak berani membenarkan atau membantah hal itu.
Menurutnya, Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjakti) Mabes Polri saat ini masih membahas posisi Budi ke depan. "Masih kita bicarakan. Ya terserah Wanjakti lah," kata mantan wakil kepala Polri tersebut di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (2/9).
Menurut Badrodin, setiap usulan pencopotan jabatan strategis di Polri datang dari Wanjakti. Karenanya, Badrodin menyerahkan sepenuhnya nasib Budi Waseso pada dewan internal di Polri tersebut.
Wanjakti sebenarnya diketuai Badrodin sendiri. Selain itu, Wanjakti juga diisi oleh sejumlah perwira tinggi Polri, seperti para jenderal bintang tiga di struktural Polri serta beberapa jenderal bintang dua.
Hingga kini, belum ada kepastian soal pencopotan Budi. Namun, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan menyebut bahwa Presiden Jokowi tak menginginkan ada kegaduhan dalam penegakan hukum.
"Presiden dan Wapres kan sudah memerintahkan di Bogor jangan menciptakan kegaduhan. Kalau mau menindak secara hukum silakan, tapi bisa dilakukan dengan arif tanpa terlalu dipublikasikan," kata Luhut usai mengikuti sidang kabinet paripurna di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (2/9).
Luhut juga belum berani mengungkap apakah alasan pencopotan Budi Waseso terkait dengan institusi penegak hukum yang dianggap telah mengganggu perekonomian. Dia berjanji akan mengungkapnya pada Rabu malam ini.