REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Reserse dan Kriminal (Kabareskrim) Bareskrim Polri Komjen Budi Waseso membantah rapat yang digelar sore ini merupakan rapat Wanjakti (Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tinggi) untuk membahas calon pengganti dirinya.
Budi mengatakan, rapat yang dihadiri oleh sejumlah pejabat utama Mabes Polri sore ini sama sekali tidak membahas hal tersebut. "Nggak, nggak ada, tadi cuma rapat undang-undang," katanya di gedung Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Rabu (2/9).
Ia pun tidak membantah dan juga tidak mengiyakan jika rapat Wanjakti akan digelar malam ini. Ia mempersilakan para awak media untuk langsung menanyakan hal tersebut kepada Kapolri Jenderal Badrodin Haiti.
"Nanti tanya Kapolri saja karena bukan kapasitas saya. Kalau betul, ya yang pasti melalui prosedur ya. Sampai sekarang saya masih rapat-rapat aja," ujarnya.
Mantan Kapolda Gorontalo itu kembali menegaskan kesiapannya jika benar akan dicopot dari jabatannya saat ini. "Kerja yang benar aja udah. Kita siap kapan saja diganti. Yang penting tetap kerja dengan baik," ucapnya.
Sebelumnya, beredar informasi bahwa Komjen Budi Waseso dipanggil Presiden Joko Widodo ke Istana, Selasa malam kemarin. Dalam pertemuan tersebut, presiden diduga hendak menyampaikan pencopotan jenderal bintang tiga itu dari jabatannya sebagai Kepala Bareskrim.
Pencopotan Budi Waseso dikabarkan karena menghambat perbaikan ekonomi Indonesia. Hal tersebut karena kegaduhan hukum selama ini, terutama kasus yang ditangani oleh Bareskrim Polri membuat para investor ketakutan.