REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai Komjen Pol Budi Waseso layak digeser ke Badan Narkotika Nasional (BNN). Menurut dia, pergeseran posisi Buwas pun merupakan hal yang wajar terjadi di lembaga manapun.
"Kejahatan narkoba lebih banyak untuk ditangkap jadi kan bagus di kelas sana. Kemarin saya katakan mutasi call of duty, itu biasa. Di polisi, di PU juga biasa di manapun biasa. Menteri saja ditukar-tukar apa lagi polisi," kata Kalla di gedung Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Jakarta, Jumat (4/7).
Kalla pun membantah jika dalam pergeseran Budi Waseso terdapat unsur politis. Ia menegaskan, pergeseran tersebut dilakukan untuk meningkatkan kinerja.
"Tidak ada. Apa unsur politisnya tidak ada. Profesionalisme saja yang baik," tambah Kalla.
Sebelumnyan Kapolri, Jenderal Pol Badrodin Haiti membenarkan posisi Kabareskrim Komjen Pol Budi Waseso digantikan oleh Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Anang Iskandar. Sementara Budi Waseso akan menggantikan posisi Anang.
"Betul Pak Anang (Kepala) BNN bertukar posisi dengan Kabareskrim (Budi Waseso)," kata Badrodin.
Pencopotan Budi Waseso dikabarkan karena menghambat perbaikan ekonomi Indonesia. Hal tersebut karena kegaduhan hukum selama ini, terutama kasus yang ditangani oleh Bareskrim Polri membuat para investor ketakutan.
Terakhir, Bareskrim melakukan penggeledahan kasus pengadaan mobil crane di kantor Dirut PT Pelindo II RJ Lino.