Sabtu 05 Sep 2015 19:43 WIB

Desy: Lupakan KIH dan KMP, Sekarang yang Harus Dipikir itu Rakyat

 Menteri Hukum dan HAM Yasona Laoly (kanan) berjabat tangan dengan Ketua Pansus RUU Merek Desy Ratnasari (kiri) seusai mendengarkan pandangan Fraksi PAN terkait RUU Merek di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (31/8).  (Antara/M Agung Rajasa)
Menteri Hukum dan HAM Yasona Laoly (kanan) berjabat tangan dengan Ketua Pansus RUU Merek Desy Ratnasari (kiri) seusai mendengarkan pandangan Fraksi PAN terkait RUU Merek di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (31/8). (Antara/M Agung Rajasa)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) Desy Ratnasari mengatakan, walaupun secara resmi sudah bergabung dengan koalisi pemerintahan, namun partainya akan tetap kritis. "Kami tetap akan mengkritisi pemerintah jika kebijakannya tidak prorakyat dan tidak sampai ke rakyat," katanya, Sabtu (5/9).

Selain itu, tambah legislator berlatar belakang artis tersebut, pihaknya juga menginginkan seluruh pemangku kepentingan bisa duduk bersama untuk membangkitkan kembali Indonesia dari berbagai keterpurukan ini. "Kami akan tetap mengawasi dan memberikan masukan kepada pemerintah agar dalam membuat kebijakannya bisa lebih mengena ke rakyat. Dan kepada seluruh 'stakeholder' mari bersama-sama membangkitkan kembali khususnya ekonomi Indonesia yang tengah terpuruk ini," tambahnya.

Desy juga mengatakan begabungnya PAN ke koalisi pemerintah bertujuan pula menstabilkan politik, keamanan, dan ketertiban.

Karena, menurut dia, jika masih kubu-kubuan maka Indonesia akan sulit bangkit.

Pemerintah, katanya, harus dibantu. Ia meyakini, dengan kerja sama seluruh pihak, maka Indonesia akan bangkit.

"Lupakan KIH dan KMP, sekarang yang harus dipikirkan adalah rakyat agar bisa sejahtera dan ekonomi Indonesia kembali bangkit," kata anggota Komisi VIII DPR ini.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement