Ahad 06 Sep 2015 16:53 WIB

Prambanan Jazz Perpaduan Kecantikan Musik dan Mahakarya Indonesia

Rep: C97/ Red: Winda Destiana Putri
Candi Prambanan
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Candi Prambanan

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Prambanan Jazz yang akan diselenggarakan tanggal 16 Oktober akan menampilkan perpaduan antara keindahan musik dan mahakarya Indonesia.

Kurang lebih ada 3.500 penikmat musik yang diperkirakan akan memenuhi Lapangan Brahma Komplek Candi Prambanan nanti.

Direktur Operasional PT Taman Wisata Candi Prambanan Borobudur dan Ratu Boko, Retno Hardiyasiwi berharap, pagelaran jazz internasional itu mampu meningkatkan daya tarik pariwisata Jogja.

"Harapannya berawal dari pelataran Candi Prambanan, Rajawali Indonesia dan PT Taman Wisata Candi sepakat menjadikan Prambanan Jazz sebagai agenda festival musik jazz tahunan untuk seterusnya," kata Retno akhir pekan ini.

Dengan keberlanjutan tersebut agenda musik ini dapat turut andil mempromosikan Yogyakarta sebagai destinasi wisata yang menarik.

CEO Rajawali Indonesia Communication, Anas Syahrul Alimi menuturkan, Festival Prambanan Jazz akan menjadi persembahan salah satu promotor acara Rajawali Indonesia Communication. Candi Prambanan sendiri sengaja dipilih sebagai tempat pelaksanaan, karena merupakan maharkarya destinasi wisata asli Indonesia.

"Prambanan Jazz adalah perpaduan kreativitas musik dan mahakarya Indonesia," kata Anas. Penyanyi ternama dalam negeri akan meramaikan acara tersebut. Seperti, Tompi dan Isyana Sarasvati.

Mereka akan tampil diiringi saxophonis internasional beraliran smooth jazz asal Amerika, Kenny G. Selain itu artis lokal juga akan turut memeriahkan gelaran musik yang diagendakan setiap tahun ini.

Gagasan awal Prambanan Jazz adalah keinginan penyelenggara untuk mewujudkan festival musik betkelas internasional di ruang-ruang terbuka. Terutama di tempat yang selama ini menjadi ikon pariwisata Jogja.

"Gagasan kami ternyata disetujui PT Taman Wisata Candi Prambanan, Borobudur, dan Boko. Gayung bersambut akhirnya ada kesepakatan antara kami pun berlanjut," ujar Anas.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement