REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Untuk mengubah stereotip negatif terhadap Muslim dari pandangan negara Barat, Muslim Amerika Serikat terlibat pada pergerakan aktivis sosial. Gerakan-gerakan ini menjadi gaung yang dikampanyekan pada konverensi The Islamic Society of North America (ISNA).
"Kami sudah bagian dari gerakan buruh. Kami berpikir, bahwa kami komunitas Muslim Amerika adalah jantung," ujar Keith Ellison, salah satu pengisi kongres.
Ia menjelaskan pada peserta kongres, bahwa Muslim sudah menjadi salah satu motor penggerak dalam kegiatan-kegiatan gerakan buruh. Tanpa bisa dipungkiri, buruh merupakan kelompok yang signifikan di Amerika, sehingga tidak bisa diremehkan keberadaannya.
"Keanggotaan kami semakin beragam. Gerakan Buruh adalah organisasi hak-hak sipil terbesar di negara ini," ujar Maimun Syedyang memiliki lebih dari 8 tahun pengalaman dalam gerakan buruh, dikutip dari OnIslam, Senin (9/9).
Dalam konverensi tersebut dihadiri pula oleh pelbagai komunitas Islam di Amerika, seperti Asosiasi Islam Medis Amerika Utara (IMANA), Asosiasi Muslim ilmuwan, insinyur dan Teknologi Profesional (AMSET), Asosiasi Muslim Mahasiswa (MSA), dan Muslim Youth Amerika Utara (MYNA). Sedangkan ISNA sendiri adalah yang terbesar organisasi payung Muslim di Amerika Utara.