REPUBLIKA.CO.ID, TIKRIT -- Pasukan Keamanan Irak pada Ahad (6/9) menggagalkan serangan oleh petempur Negara Islam (IS) atau ISIS terhadap Kota Tikrit, dan menewaskan lima anggota kelompok garis keras itu, kata satu sumber keamanan provinsi.
Serangan tersebut terjadi saat fajar, ketika puluhan anggota IS menyerang dari sebelah barat kota itu, 170 kilometer di sebelah utara Ibu Kota Irak, Baghdad. Serangan tersebut menyulut bentrokan sengit dengan pasukan keamanan dan anggota milisi sekutunya, yang dikenal dengan nama "Hashd Shaabi", kata sumber itu kepada Xinhua.
Tentara yang didukung oleh helikopter bermeriam mematahkan serangan tersebut, yang dilancarkan untuk memperoleh tempat berpijak buat gerilyawan IS di kota itu, kata sumber tersebut, sebagaimana diberitakan Xinhua--yang dipantau Antara di Jakarta, Senin (7/9) pagi.
Dia menambahkan, gerilyawan mundur ke gurun di sebelah barat Tikrit, setelah beberapa jam bentrokan sengit. "Lima gerilyawan tewas dan empat kendaraan mereka rusak, sementara tujuh anggota keamanan cedera," kata sumber itu.
Serangan terhadap Tikrit tersebut terjadi saat pasukan keamanan dan anggota milisi sekutunya, yang didukung oleh pesawat Irak dan koalisi pimpinan AS, terlibat pertempuran melawan gerilyawan di Baiji, Kota Kecil yang menjadi ajang pertempuran dan berada 40 kilometer di sebelah utara Tikrit.
Namun, selama lebih dari satu bulan, kedua pihak telah terlibat dalam pertempuran sengit di dalam dan di dekat kota kecil itu.
Bentrokan sengit juga terjadi di dekat Baiji, tempat kilang minyak terbesar Irak berada, saat pasukan keamanan berjuang untuk mengusir gerilyawan IS dari kilang minyak Baiji. Anggota IS merebut banyak bagian wilayah tersebut.
Situasi keamanan di Irak telah memburuk secara drastis sejak 10 Juni tahun lalu, ketika bentrokan berdarah meletus antara pasukan keamanan Irak dan petempur IS.