Selasa 08 Sep 2015 13:15 WIB

Ini Pesan Terakhir Tentara UEA yang Terbunuh di Yaman

Rep: c38/ Red: Teguh Firmansyah
Pesawat-pesawat tempur Uni Emirat Arab mengebom target-target pemberontak Syiah Houthi di berbagai penjuru Yaman, Sabtu (5/9).
Foto: Youtube
Pesawat-pesawat tempur Uni Emirat Arab mengebom target-target pemberontak Syiah Houthi di berbagai penjuru Yaman, Sabtu (5/9).

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Sebanyak 45 tentara dari Uni Emirat Arab terbunuh dalam operasi melawan pemberontak Houthi di Yaman. Tentara UEA itu terbunuh pada Jumat (4/9) pekan lalu, ketika milisi Houthi menyasar gudang penyimpanan senjata di Provinsi Ma'rib, sekitar 120 km dari Ibu Kota Sanaa.

Kepada surat kabar Emarat Al Youm, dilansir dari Gulf News, Selasa (8/9), sejumlah keluarga menunjukkan beberapa teks terakhir dan panggilan yang diterima dari anggota keluarga tercinta mereka.

Fatima Jasem Saeed, adik Jasem Saeed Al Saadi (24) misalnya. Ia mengatakan, permintaan terakhir kakaknya sebelum pergi ke Yaman adalah untuk menjual mobil yang dia beli. Uang tersebut ingin dia gunakan untuk membangun masjid.

Dia mengucapkan permintaan itu lewat panggilan telepon terakhir untuk keluarga pada Kamis pukul 11. Saat itu, Jaseem memastikan untuk berbicara dengan setiap anggota keluarga seolah-olah sedang mengucapkan selamat tinggal.

Salima Mohammad Hamid dari Kalba, Sharjah, juga telah memberikan harta paling berharga yang dia miliki untuk negara. Ia kehilangan dua putra dalam peristiwa tersebut, Hamid dan Rashid Mohammad Abbas Al Beloushi.

Meya'd Mohammad, janda Hamid Mohammad Abbas Al Beloushi (35) mengaku terkejut ketika menerima panggilan telepon yang menyampaikan berita suaminya telah meninggal. Dia bangga sang suami meninggal dalam cara yang mulia, berjuang untuk negara.

Hamid meninggalkan lima anak (tiga anak laki-laki dan dua perempuan). Anak tertua berusia 10 tahun. Dalam panggilan telepon terakhirnya, sang suami meminta Meya'd untuk memberikan setiap anak 20 dirham pada hari pertama sekolah untuk memotivasi mereka.

Meya'd menambahkan, dia dan anak-anak sebenarnya menunggu-nunggu kepulangan Hamid untuk merayakan ulang tahunnya yang jatuh pada 13 September.

Sementara, Mariam Mosa, janda Rashid (37) dan ibu dari empat, menuturkan pesan terakhir yang ia terima dari suaminya. Pesan yang dikirim pukul 06:52 itu berbunyi, "Selamat pagi... Aku merindukanmu".

sumber : Gulf News
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement