REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat komunikasi politik dari Universitas Paramadina Hendri Santrio memuji cara komunikasi nonverbal Presiden Joko Widodo ketika menyampaikan paket kebijakan ekonomi.
"Saya memuji komunikasi politik Jokowi saat menyampaikan paket kebijakan ekonomi sangat baik, makin percaya diri dengan gesture komunikasi yang tepat," kata Hendri kepada Antara di Jakarta, Rabu (9/9) malam.
Secara detail Hendri menjelaskan perubahan gestur dari Jokowi dari waktu ke waktu, pada saat menyampaikan pernyataan sorotan mata presiden lebih tajam dari biasanya dan terlihat yakin. Kemudian, sudah tidak terlalu banyak gerak tubuh yang tidak penting, sehingga pendengar lebih bisa fokus pada kata-kata Jokowi.
"Gerakan yang tidak terlalu penting sudah banyak berkurang, itu sudah bagus sebagai seorang pemimpin, tidak ada isyarat yang kontradiktif," katanya.
Selain itu, Hendri juga mengomentari isi dari pidato. "Hanya saja penyampaian paket tersebut kurang menekankan pada kebijakan untuk rakyat kecil dan kebijakan jangka pendek yang bisa dirasakan dalam hitungan hari," katanya.
Dia juga mengatakan, dampak ke rakyat pasti tetap akan ada, tapi karena tidak secara khusus ditekankan manfaatnya bagi rakyat serta berdampak langsung ke individu. "Saya melihatnya program stimulus ini dicitrakan untuk rakyat menengah atas. Saya rasa perlu ada penyampaian detail di level para menteri agar lebih jelas rakyat bisa meresponnya," tuturnya.
Dia tetap menilai secara keseluruhan paket stimulus masih dicitrakan lebih berpihak ke pasar daripada langsung ke rakyat kecil, tapi biar bagaimanapun paket ekonomi tersebut harus diapresiasi dan didukung demi membaiknya perekonomian Indonesia.