REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peristiwa penembakan ke kantor Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) disinyalir sebagai bentuk ketidak senangan salah satu pihak terhadap Kementrian ESDM.
Staf Khusus Mentri ESDM, Muhammad Said Didu mengatakan, ada pihak tertentu yang merasa terganggu di tengah upaya pemerintah melakukan transparansi dan pemangkasan sejumlah birokrasi.
"Ini sangat terkait dengan banyak pihak yang merasa mungkin saja bisa berbisnis tanpa modal, dekat kekuasaan merasa terganggu karena semua proses dibikin transparan, dipangkas semua aturan yang ada," kata Said Didu, Jum'at (11/9).
Dia pun yakin penembakan tersebut hanya sekedar teror kepada seluruh jajaran Kementrian ESDM. Meski demikian, kata dia, seluruh aktivitas telah kembali normal.
"Jadi bukan mengejar korban, karena kalau begitu kami dan orang-orang disekitar mentri kan tak ada pengawal. Tapi ini adalah kode untuk instansi," tuturnya.
Peristiwa penembakan yang dilakukan oleh orang tak dikenal terjadi pada Kamis (10/9) siang. Ruangan yang terletak di lantai empat pun menjadi sasaran tembaknya. Diketahui ruangan tersebut merupakan ruang kerja Staf Ahli Mentri ESDM Widyawan. Hingga kini kasus tersebut pun tengah ditangani Polda Metro Jaya.