REPUBLIKA.CO.ID, Memburuknya situasi di Yerusalem membuat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu geram. Ia menegaskan akan mengambil semua langkah yang dibutuhkan untuk mengatasi para pelempar batu dari Palestina.
"Kita akan melakukan semua cara yang dibutuhkan untuk menghadapi pelembar batu, bom molotov, bom piap atau siapapun yang melemparkan kembang api untuk melukai polisi dan petugas," ujar Perdana Menteri Benjamin Netanyahu ujar menghadapi pertemuan darurat seperti dikutip RT, Rabu (16/9).
Situasi di Yerusalem Timur semakin tegang dalam beberapa hari terakhir. Pasukan Israel yang menyerang Masjid al-Aqsa bentrok dengan para demonstran Palestina. Personel Israel tak segan melepaskan gas air mata, granat kejut, dan peluru karet di dalam masjid.
Secara terpisah, seorang Yahudi berusia 64 tahun, Alexander Levlovich (64 tahun), terbunuh dalam kecelakaan lalu lintas pada Ahad malam setelah merayakan Tahub Baru. Israel menuduh, kendaraannya dilempari batu oleh seorang tak dikenal sebelum kecelakaan terjadi.
"Pada malam perayaan Tahun Baru, terbukti jika lemparan batu bisa menewaskan," ujar Netanyahu. "Aksi itu akan mendapat respons keras. Kita akan membuat perubahan sistematis dan membuat standar penanganan terbaru," ujarnya.
Netanyahu tak menampik jika peluru tajam merupakan salah satu opsi untuk menghentikan pelembar batu. Tak hanya itu, Israel juga tidak akan segan untuk memperberat hukuman mereka yang tertangkap.