Kamis 17 Sep 2015 12:50 WIB
Ahmed Mohamed ditangkap

Usai Dituduh Membuat Bom, Ahmed Ingin Pindah Sekolah

Rep: RR Laeny Sulistyawati/ Red: Bilal Ramadhan
Ahmed memberikan keterangan pers di depan rumahnya di Texas, Rabu (16/9).
Foto: YouTube/Fox 4 News
Ahmed memberikan keterangan pers di depan rumahnya di Texas, Rabu (16/9).

REPUBLIKA.CO.ID, TEXAS -- Seorang remaja Muslim bernama Ahmed Mohamed (14 tahun) yang berasal dari Irving, Texas, Amerika Serikat (AS), mengatakan ingin pindah sekolah setelah dilaporkan oleh gurunya sendiri karena membuat bom.

Ahmed, Rabu (16/9), mengucapkan terima kasih atas dukungan buat dirinya di media sosial twitter dengan tagar (hashtag) #IstandWithAhmed. Termasuk dukungan langsung dari akun twitter orang nomor satu AS Presiden Barack Obama untuknya.

Namun, Ahmed mengatakan ingin pindah sekolah. Ayah anak itu juga mengucapkan terima kasih untuk dukungan publik kepada Ahmed. ‘’Apa yang bisa saya katakan? Saya berterima kasih kepada Amerika Serikat,’’ ujarnya seperti dikutip dari laman Guardian, Kamis (17/9).

Sebelumnya, Ahmed ditangkap karena jam buatannya yang dituduh sebagai bom. Ahmed membuat jam yang terdiri atas sebuah papan sirkuit dan kabel power supply kemudian dia bawa dan ditunjukkan ke guru tekniknya.

‘’Guru teknik Ahmad mengatakan jam itu bagus, tapi menyarankan Ahmed tidak menunjukkan ke siapa pun,’’ Dallas Morning News melaporkan, Rabu (16/9) seperti dikutip dari laman Independent.

Kemudian jam buatan Ahmed disita karena alarmnya terus berbunyi. Gurunya berpikir bahwa jam itu adalah bom. Ahmed pun membantahnya. ‘’Jam itu tidak terlihat seperti bom buat saya,’’ kata Ahmed pada gurunya.

Pada hari itu, ia dibawa keluar dari kelasnya oleh kepala sekolah dan ditanyai oleh lima polisi. Kemudian remaja yang masih kelas 9 sekolah menengah pertama (SMP) ini diskors dari sekolah dan sidik jarinya diambil. Ia kemudian dibawa ke tempat pusat penahanan remaja. Ia menghadapi tuduhan membuat alat peledak.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement