REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Aktivis Spanyol yang melakukan protes di dinding pembatas Israel dan Tepi Barat tanpa mengenakan busana menuai kecaman. Aksi itu dinilai menyinggung warga Palestina.
Sebelumnya, kelompok yang menamakan diri Pallaso en Rebedia atau Pemberontak Badut bermaksud baik. Aktivis melakukan aksi nekat mereka untuk menunjukkan rasa solidaritas terhadap warga di wilayah pendudukan.
Mereka pun mengunggah aksi tersebut di situs jejaring sosial Facebook. Bukan mendapat simpati, aktivis itu justru mendapat cercaan. Salah satu pengguna Facebook berkomentar "Shame on them".
Sejumlah pengguna lain menghargai aksi itu, tetapi meminta agar mempertimbangkan komunitas Muslim Palestina yang memiliki prinsip berbeda.
Kelompok itu mengatakan, makna dari aksi tersebut adalah, "Ketika Anda di hadapan dinding memalukan ini, semua nilai kemanusiaan telah ditelanjangi".
Namun, seperti dikutip Middle East Monitor, Ahad (20/9), kelompok tersebut akhirnya meminta maaf terhadap warga Palestina yang tersinggung. "Ini bukan aksi serangan terhadap Islam, ini merupakan cara akan memprotes eksistensi dinding itu," ujarnya.