Rabu 23 Sep 2015 23:54 WIB

GIDI Jamin Keamanan Shalat Idul Adha di Tolikara

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Bayu Hermawan
Petugas berjaga di area bekas terjadinya kerusuhan di Tolikara, Papua, Rabu (23/9).ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Foto: ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Petugas berjaga di area bekas terjadinya kerusuhan di Tolikara, Papua, Rabu (23/9).ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan Gereja Injili Di Indonesia (GIDI) telah menjamin pelaksanaan Shalat Idul Adha di Tolikara aman. Tokoh Muslim Tolikara Ali Mukhtar bertemu dengan pemimpin GIDI Dorman Wandikbo di Jayapura, Senin (21/9).

"Ada sekitar 10 orang yang menjumpai saya. Selain Presiden GIDI, ada bupati, pendeta dan pemuda GIDI," ujar dia dalam siaran pers.

Pertemuan selama 30 menit ini menegaskan sikap GIDI untuk menjaga keamanan saat shalat Idul Adha nanti. Pihaknya merasa lebih yakin karena yang menemuinya 10 pimpinan GIDI.

Sikap GIDI dinilai merupakan bagian dari desakan Menkopolhukam Luhut Binsar Panjaitan. Luhut sempat berbicara pada pendeta GIDI untuk tidak membuat keributan kembali.

Dalam pertemuan tersebut pimpinan GIDI juga menyerahkan lima hewan kurban. Mereka berjanji untuk mengantar langsung ke Tolikara.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اِذْ اَنْتُمْ بِالْعُدْوَةِ الدُّنْيَا وَهُمْ بِالْعُدْوَةِ الْقُصْوٰى وَالرَّكْبُ اَسْفَلَ مِنْكُمْۗ وَلَوْ تَوَاعَدْتُّمْ لَاخْتَلَفْتُمْ فِى الْمِيْعٰدِۙ وَلٰكِنْ لِّيَقْضِيَ اللّٰهُ اَمْرًا كَانَ مَفْعُوْلًا ەۙ لِّيَهْلِكَ مَنْ هَلَكَ عَنْۢ بَيِّنَةٍ وَّيَحْيٰى مَنْ حَيَّ عَنْۢ بَيِّنَةٍۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَسَمِيْعٌ عَلِيْمٌۙ
(Yaitu) ketika kamu berada di pinggir lembah yang dekat dan mereka berada di pinggir lembah yang jauh sedang kafilah itu berada lebih rendah dari kamu. Sekiranya kamu mengadakan persetujuan (untuk menentukan hari pertempuran), niscaya kamu berbeda pendapat dalam menentukan (hari pertempuran itu), tetapi Allah berkehendak melaksanakan suatu urusan yang harus dilaksanakan, yaitu agar orang yang binasa itu binasa dengan bukti yang nyata dan agar orang yang hidup itu hidup dengan bukti yang nyata. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

(QS. Al-Anfal ayat 42)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement