Kamis 24 Sep 2015 00:48 WIB

Adnan Buyung Dikenal Sebagai Sosok Idealis

Red: Teguh Firmansyah
Suasana duka kediaman Pengacara Senior Adnan Buyung Nasution di Jalan Poncol Lestari, Lebak Bulus, Jakarta, Rabu (23/9).Rakhmawaty La'lang/Republika
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Suasana duka kediaman Pengacara Senior Adnan Buyung Nasution di Jalan Poncol Lestari, Lebak Bulus, Jakarta, Rabu (23/9).Rakhmawaty La'lang/Republika

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengacara Adnan Buyung Nasution dikenal sebagai sosok yang idealis, hal tersebut diungkapkan oleh banyak tokoh salah satunya Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi.

"Dia adalah sosok yang tegar dan sarat akan idealisme dan hingga kini tidak sedikitpun idealisme dia luntur," kata Yuddy saat melayat ke rumah duka di Jakarta, Rabu.

Menurut dia salah satu sikap tegas dan kritis Adnan terlihat saat dia menjadi Dewan Penasihat Presiden (Wantimpres) di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. "Saat menjadi wantimpres dia sangat kritis, jika tidak sejalan dan bertentangan dengan nuraninya maka beliau tidak ragu untuk keluar dari lingkaran kekuasaan," kata dia.

Yuddy mengenal Adnan sejak masih di bangku kuliah, kala itu dia menjadi ketua Forum Indonesia dan sering mengundang Adnan untuk memberikan wejangan bagi perjuangan demokrasi. Akbar Tandjung juga memiliki penilaian sama tentang sikap tegas Adnan saat menjadi anggota Wantimpres.

"Dia sangat terbuka, tidak segan menyampaikan pendapat, walaupun keras ya itulah dia. Kalau tidak biasa ya kaget-kaget lah waktu ketemu dia," kata dia.

Pada hari dan tempat yang sama, Wakil KPK non aktif Bambang Widjojanto menilai sikap konsisten Adnan dalam menegakkan hukum sampai akhir hayatnya adalah hal menarik dari diri Adnan.

"Sikapnya tidak pernah tercela dari hal seperti melakukan sesuatu yang tidak jujur atau hal yang tidak berintegritas, saya rasa orang seperti ini sangat langka," kata dia.

Bambang menilai Adnan selalu memberikan gagasan mengenai kemanusian, keadilan melalui sifat kejuangannya. "Walaupun sudah tiada, dia masih memiliki orang-orang yang sudah belajar darinya, mudah-mudahan walaupun nanti kita tidak dalam satu alam tetapi keinginan mewujudkan negara hukum yang demokratis menjadi cita-cita bersama," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement