REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Rusia Vladimir Putin dilaporkan sedang mempersiapkan serangan udara sepihak terhadap kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Suriah. Langkah ini dilakukan jika Amerika Serikat (AS) menolak ajakannya untuk bergabung.
Satu sumber mengatakan kepada Bloomberg, Kamis (24/9) bahwa Putin frustrasi dengan sikap diam AS untuk merespons dan siap untuk bertindak sepihak di Suriah jika diperlukan. Rusia telah meningkatkan perlengkapan militernya di wilayah Suriah dan pasokan senjata kepada tentara Suriah. Ini sebagai bentuk dukungan untuk Presiden Surihah Bashar al-Assad.
Sebuah sumber diplomatik Rusia mengatakan kepada Reuters pada Rabu bahwa pihaknya melihat kesempatan terbuka untuk mencapai kesepakatan internasional dalam memerangi terorisme di Suriah dan mengakhiri krisis yang terjadi selama empat tahun terakhir. Bloomberg melaporkan bahwa Putin lebih menyukai adanya tindakan koordinasi antara pemerintah AS dan sekutunya yang setuju kampanye melawan militan ISIS dengan Rusia.
Pernyataan ini dikutip seseorang yang dekat dengan Rusia dan penasihat Kementerian Pertahanan di Moskow.