REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Mahasiswa Medan terutama di Universitas Negeri Medan (Unimed) mengeluhkan pencairan dana beasiswa yang acapkali terlambat.
Keterlambatan ini dinilai menghambat mahasiswa penerima beasiswa semisal Bidikmisi maupuan Afirmasi Pendidikan (ADik) dalam kegiatan kuliah.
Penerima beasiswa ADik dari Papua, Ince Weya mengatakan, pencairan dana selalu tidak sesuai dengan jadwal, yakni yang seharusnya tiga bulan sekali.
"Bahkan ada yang empat bulan atau lebih baru cair," terang mahasiswa pendidikan geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Unimed ini kepada Republika.co.id di Unimed, Medan, Sumatera Utara (Sumut), Kamis (1/10).
Kondisi itu, kata Ince, jelas mempersulit para penerima beasiswa dari pemerintah ini. Apalagi pihak keluarga mereka juga kurang memiliki kemampuan membiayai biaya kuliahnya.
Oleh sebab itu, ia berharap sistemnya diperbaiki. Bahkan ia meminta pencairannya lebih baik sebulan sekali dibandingkan sistem triwulan.
Ince juga mengatakan, dana beasiswa ADik maupun Bidikmisi yang berkisar Rp 1 juta hingga Rp 1,4 juta per bulan dan per orang itu kurang cukup. Untuk itu ia menyarankan agar biayanya juga ditambahkan.
Sementara itu, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir menegaskan siap menerima masukan dan kritikan dari mahasiswa.
Ia menilai keterlamabatan ini akibat dari sistem pendataannya yang kurang baik. Perubahan data yang diterima pihaknya dari universitas menjadi sumber permasalahan karena tidak pernah tepat waktu.
"Saya berharap pihak universitas bisa mengirim data secepatnya dan ini juga menjadi saran bagi kami untuk membuat sistem pendataan elektronik yang akurat," ujarnya.
Mengenai penambahan biaya beasiswa, Nasir mengaku untuk saat ini tidak bisa. Hal ini karena anggaran yang diterima pihaknya sangat terbatas. Kalaupun bisa ditambahkan, ini berarti jumlah penerimanya akan dikurangi.
Sementara terkait keterlambatan pencairan beasiswa, Rektor Unimed, Syawal Gultom menegaskan pihaknya selalu tepat waktu mengirim data. Untuk itu, ia mengaku tidak mengetahui pasti penyebab keterlamabatan itu. "Mungkin memang sistem di pusatnya yang ada masalah," kata dia.