REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan pihak kepolisian terus menyelidiki kasus pembunuhan Salim alias Kancil yang menolak tambang pasir di Desa Selok Awar-Awar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, yang menolak tambang pasir.
Badrodin mengatakan saat ini penyidik masih melakukan pemeriksaan terhadap Kades Selok Awar-Awar Hariyono. Diharapkan dari pemeriksaan Kades itu terungkap pihak-pihak lain yang terlibat.
"Seperti apa ada yang membiayai dan mensponsori," ujarnya, Jumat (2/10).
Menurutnya sementara yang diduga pihak yang memiliki kepentingan masih setingkat kepala desa. Tapi tidak menutup kemungkinan di balik kepala desa ada pelaku baru yang terlibat.
Penyidik juga tidak hanya mencari keterangan dari pengakuan para tersangka, namun juga mencari bukti lain seperti dari SMS dari ponsel masing-masing pelaku.
Badrodin menambahkan, saat ini Mabes Polri telah mengirimkan bantuan personel ke Polda Jatim dan Polres Lumajang, untuk membantu penyidikan.
"Sebab ada pendapat bahwa kepolisian lambat bertindak," katanya.