Jumat 02 Oct 2015 16:38 WIB

Rusia dan Prancis Bertemu Bicarakan Ukraina

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ani Nursalikah
Presiden Prancis Francois Hollande.
Foto: Reuters
Presiden Prancis Francois Hollande.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Presiden Prancis Francois Hollande memimpin pembicaraan dengan Rusia membahas Ukraina, Jumat (2/10). Pertemuan tersebut digelar di tengah kekhawatiran Rusia melaksanakan serangan udara sembarangan terhadap pemberontak Suriah.

Presiden Perancis mengatakan, harus dipastikan target serangan Rusia benar.

"Penting bahwa serangan tersebut menargetkan kelompok negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan kelompok lainnya," ujarnya seperti dikutip dari laman BBC, Jumat (2/10).

Untuk itu, kata dia, pembicaraan di Paris pada Jumat (2/10) yang melibatkan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Hollande diperkirakan akan dibayangi masalah Suriah. Meskipun pertemuan itu disebut membahas upaya perdamaian di Ukraina.

Sebelumnya, Gedung Putih mengatakan Rusia melakukan serangan udara acak melawan oposisi Suriah. Tetapi Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan pihaknya menargetkan kelompok teror yang sama dengan koalisi yang dipimpin AS yaitu ISIS dan kelompok militan lain.

Rusia mengaku telah melancarkan serangan udara yang menginjak hari kedua pada Kamis (1/10) dan telah menyerang markas dan pusat komando ISIS di Suriah.

Lavrov yang berbicara di markas PBB, New York, Amerika Serikat (AS) mengatakan Rusia juga akan melawan kelompok teroris lainnya termasuk front al-Nusra yang berafiliasi al-Qaeda. Ia memastikan, target yang dipilih telah melalui koordinasi dengan tentara Suriah

"Kami tidak mendukung siapa pun melawan masyarakat mereka sendiri. Kami memerangi terorisme," katanya.

Tetapi oposisi Suriah dan lainnya mengatakan, faksi pemberontak yang menentang Presiden Suriah Bashar al-Assad yang menanggung beban serangan tersebut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement