REPUBLIKA.CO.ID, SAMPANG -- Ratusan orang yang merupakan massa pendukung ulama Sampang, Pulau Madura, Jawa Timur Habib Alwi, Selasa (6/10) siang, mendatangi Mapolres setempat, mempertanyakan tindak lanjut pengusutan kasus pembunuhan yang menimpa ulama itu.
Massa yang datang ke Mapolres Sampang ini, merupakan massa yang sebelumnya mendatangi kantor Pengadilan Negeri Sampang, hendak menyaksikan sidang kasus peninjauan kembali (PK) terdakwa pembunuh Habib Alwi, yakni Mattawi.
Namun karena sidang dengan agenda pemeriksaan saksi-saksi itu ditunta, massa selanjutnya bergerak menuju Mapolres Sampang. "Masih ada tiga orang pelaku pembunuhan Habib Alwi yang sampai saat ini belum tertangkap. Oleh karenanya kami datang ke Mapolres Sampang ini untuk mempertanyakan sejauh mana upaya penangkapan yang dilakukan polisi pada tiga orang tersangka ini," kata juru bicara massa itu, Ibadurrahman.
Ketiga orang pembunuh Habib Alwi lainnya yang belum tertangkap dan kini masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) polisi itu masing-masing bernama Mohammad, Syamsul, dan Jalal.
Hasil penyelidikan yang dilakukan Polres Sampang menyebutkan, pelaku pembunuhan ulama Sampang Habib Alwi itu sebanyak enam orang. Tiga diantaranya telah tertangkap dan telah diproses hukum, yakni Mattawi, Matluki dan Sayeri.
Semula massa yang berjumlah ratusan orang ini hendak masuk ke halaman Mapolres Sampang. Namun, karena dihadang petugas di pintu masuk Mapolres Sampang, massa tidak bisa masuk. Petugas hanya memperbolehkan perwakilan dari massa yang mengaju pendukung Habib Alwi itu untuk berdialog dengan pimpinan Polres Sampang.
Wakapolres Kompol Sutarno bersama Kasat Reskrim Polres Sampang AKP Hari Siswo menemui perwakilan massa di aula Mapolres setempat. Dalam dialog dengan perwakilan massa itu, Wakapolres Sutarno menyatakan, ketiga pelaku pembunuhan Habib Alwi itu belum tertangkap karena polisi kesulitan melacak keberadaan mereka.
"Tapi yang jelas, pada prinsipnya kami tetap berupaya maksimal untuk menangkap, dan melacak keberadaan ketiga pelaku pembunuhan ini," kata Sutarno.
Dalam kesempatan itu Wakapolres juga meminta, agar para pendukung Habib Alwi itu ikut proaktif membantu petugas. Jika menemukan kabar keberadaan ketiga pelaku pembunuhan Habib itu, hendaknya segera diinformasikan ke Mapolres Sampang, agar polisi bisa segera menangkapnya.
Kasus pembunuhan Habib Alwi itu terjadi pada tanggal 30 Oktober 2012 sekitar pukul 09.30 WIB di Jalan Raya Desa Batuporro, Kecamatan Kedungdung, Sampang.
Ulama yang dikenal sebagai juru dakwah itu dibunuh saat hendak pulang ke rumahnya dari rumah saudaranya. Dia diserang oleh sekelompok orang bersenjata tajam hingga mengalami luka serius pada bagian dada dan perut. Korban sempat dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sampang, namun nyawanya tidak tertolong hingga akhirnya meninggal dunia.