REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON-- Presiden Amerika Serikat Barack Obama menyatakan kehadiran Rusia di Suriah jangan langsung diindikasikan bahawa Moskow semakin kuat. Menurut Obama, pembiayaan dan penyaluran senjata Rusia tidak akan cukup untuk menopang Presiden Suriah Bashar al-Assad.
"Apakah kalian tidak berpikir jika Putin lebih memilih Assad menyelesaikan masalah ini tanpa Rusia harus mengirimkan pilot-pilot dan uang yang mereka tidak miliki? tanya Obama dalam program acara "60 Minutes", Ahad (11/10)
Ia juga menyangkal anggapan jika Putin sedang menantang kepemimpinannya. Obama tak ingin membandingkan kepemimpinan hanya berdasar pengiriman tentara untuk membela sekutu.
"Bagi saya, kemimpinan yakni dapat mempelopori kesepakatan perubahan lingkung yang mungkin kita sepakati di Paris mendatang. Bagi saya kepemimpinan adalah memobilisasi kekuatan seluruh dunia untuk memastikan Iran tidak memiliki senjata nuklir.
Kendati begitu, Obama mengakui upaya untuk membantu menyelesaikan krisis Suriah sejauh ini belum berhasil sepenuhnya. Sejumlah kalangan mempertanyakan program pelatihan milisi oposisi Assad yang gagal total.
Program ini telah berakhir pekan lalu. "Tidak ada keraguan bahwa itu tidak bekerja," kata Obama. Ia juga mengatakan, pelatihan warga Suriah untuk mengalahkan ISIS akan sulit selama rezim Presiden Bashar Assad tetap berkuasa.