Selasa 13 Oct 2015 13:27 WIB

Demonstrasi Anti-Islam di Jerman Serukan Usir Migran Timur Tengah

Protes anti-Islam di Dresden, Jerman, Senin (12/10).
Foto: thestar
Protes anti-Islam di Dresden, Jerman, Senin (12/10).

REPUBLIKA.CO.ID, DRESDEN - Ribuan warga Jerman mengambil bagian dalam kampanye protes Islam, Senin (12/10). Protes anti-Islam diselenggarakan oleh kelompol PEGIDA, hampir satu tahun setelah kali pertama dilakukan di kota timur Dresden.

Polisi menolak untuk memberikan jumlah kerumunan salam kampanye protes. Namun dilansir AP, diperkirakan kerumunan orang berada di angka 7-8 ribu orang.

Pembicara dalam demonstrasi--yang juga pendiri PEGIDA, Lutz Bachmann mengecam keputusan keputusan pemerintah, Kanselir Jerman Angela Merkel yang menerima ratusan ribu pengungsi dari konflik di Suriah, Afghanistan dan Irak.

"Mereka membawa kita langsung ke perang saudara Eropa," kata Bachmann kerumunan di depan rumah Semperoper opera terkenal Dresden. 

Para pengunjuk rasa menanggapi dengan teriakan "Merkel harus pergi" dan meminta untuk mendeportasi para pengungsi. Salah satu pengunjuk rasa membawa tiang gantungan lengkap dengan dua algojo sebagai simbol protes terhadap kehadiran migran.

PEGIDA--Patriotic Europeans against the Islamization of the West mengklaim telah meraih peningkatan signifikan simpatisan dalam dukungan beberapa bulan terakhir. Meskipun, aksi unjuk rasa tetap lebih kecil dari puncak aksi pada Januari silam sebanyak 25 ribu orang.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement