REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI -- Penyusutan debit air di tempat pembenihan ikan di Balai Benih Ikan Air Tawar di Kompleks Nata Endah, Kota Cimahi, menyusut. Akibatnya, banyak benih ikan yang mati.
Salah seorang petugas Kusnadi menyatakan, musim kemarau yang sudah melanda selama lima bulan terakhir mengakibatkan kondisi debit air sungai menurun. Sehingga, menyulitkannya memberikan pasokan air pada kolam-kolam ikan.
"Banyak induk ikan yang mati juga. Air sungainya juga kadang-kadang aja adanya," ujar dia, belum lama ini.
Dalam keadaan seperti ini, satu atau dua ekor induk ikan selalu ada yang mati dalam sehari. Untuk menjaga persediaan air yang kerap berkurang, petugas selalu melakukan inspeksi ke saluran-saluran air supaya pasokan air terpantau.
Di balai tersebut sendiri terdapat 20 kolam pembenihan. Ikan yang dikembangbiakan yakni nila, lele, dan mas.
Sementara itu, Kepala Unit Pelaksana Teknis Kota Cimahi UPT Balai Benih Ikan Air Tawar Kota Cimahi, Dian Sri Redjeki, mengatakan, pihaknya akan menambah pasokan induk ikan yang bersertifikat dengan memesannya dari Ciherang dan Cijengkol. "Kami harus menambah indukan baru yang bersertifikat," tutur dia.
Selain itu, dengan menggunakan Dana Alokasi Khusus tahun 2015, pihaknya juga bakal membuat tambahan kolam benih dan perbaikan saluran air, serta membangun sumur bor untuk menjaga persediaan air. Dengan begitu, pasokan air tidak hanya mengandalkan sungai, tapi juga lewat sumur bor tersebut, untuk mengantisipasi keadaan di musim kemarau.