REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Sebanyak 13 pendekar perlindungan warga negara Indonesia (WNI) menerima Hassan Wirajuda Perlindungan WNI Award (HWPA), Selasa (20/10). Penghargaan tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Luar Negeri Retno L. P. Marsudi di Balai Kartini.
DVI Polri dan TNI AU menerima penghargaan untuk kategori Mitra Kerja Kementerian Luar Negeri, Dubes RI untuk Kuala Lumpur Herman Prayitno dan Konjen RI Jeddah Dharmakirty Syailendra menerima penghargaan kategori Kepala Perwakilan RI.
Penghargaan dalam kategori Mitra Kerja Perwakilan RI diberikan kepada Veronika Sedo Barek dan Mohamad Abdulkader Akraa. BMI SA dan IMWU Hong Kong menerima penghargaan dalam kategori Masyarakat Madani Indonesia.
Sementara Kompas.com dan Tempo.co mendapatkan penghargaan dalam kategori Jurnalis/Media. Anis Setyorini dan Fadhly Ahmad menerima penghargaan untuk kategori Staf Perwakilan RI, dan Tim Percepatan Repatriasi WNI dari Suriah untuk kategori Tim Perlindungan WNI Kemlu RI.
Dalam acara Malam Penganugerahan HWPA 2015, tim juri yang terdiri dari para pakar di berbagai bidang telah menyaring 68 kandidat. Siti Ruhaini selaku perwakilan tim juri mengatakan, semua kandidat memiliki kontribusi dalam upaya perlindungan WNI di luar negeri.
Ia mengaku timnya kesulitan untuk menentukan Penerima HWPA 2015. "Namun demikian, tim juri telah berhasil menetapkan 13 nama Penerima HWPA 2015 sesuai dengan tujuh kategori," katanya.
Nama Hassan Wirajuda dipilih karena ia merupakan inisiator dan pelopor dari pengarusutamaan upaya perlindungan WNI dan BHI di luar negeri oleh Kementerian Luar Negeri pada khususnya. Nur Hassan Wirajuda yang merupakan Menteri Luar Negeri RI ke-15 memiliki perhatian besar terhadap isu perlindungan WNI. Perhatiannya tersebut bahkan sudah muncul jauh sebelum ia menjadi Menlu pada 2001 hingga 2009.