REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Dinas Kebudayaan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Bogor, Jawa Barat melanjutkan pembangunan sentra kuliner yang sempat terhenti karena terbatasnya anggaran.
Pusat kuliner yang merupakan yang terbesar di Bogor berlokasi di Jalan Bina Marga, Kecamatan Bogor Timur.
"Pembangunan tahap akhir sudah dilanjutkan sejak awal Oktober, akan dilakukan bertahap hingga selesai akhir tahun ini," kata Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Bogor, Shahlan Rasyidi, Kamis (22/10).
Shahlan mengatakan pembangunan gedung sentral kuliner di Kota Bogor ini menghabiskan dana sebesar Rp2,7 miliar.
Dana tersebut berasal dari APBD Kota Bogor dan bantuan dari Provinsi Jawa Barat. Pembangunan sempat terhenti sementara karena mekanisme lelang.
"Pembangunan tahap pertama telah rampung Januari lalu, dilanjutkan pembangunan tahap kedua dengan biaya Rp1 miliar, target sampai dengan selesai," katanya.
Menurut Shahlan, gedung sentral kuliner ini menjadi tempat berkumpulnya sejumlah pedagang, atau produsen kuliner khas Bogor.
Masyarakat dan wisatawan yang berkunjung ke Kota Bogor dapat menikmati aneka kuliner yang terpusat di satu kawasan, katanya.
Gedung tersebut, lanjut Shahlan, terdiri atas dua lantai yakni lantai pertama akan digunakan untuk kios atau lapak bagi pelaku UKM, dan lantai dua terdapat kios yang dapat menampung 30 pedagang atau pengusaha kuliner yang ada di kawasan Bina Marga.
"Dengan adanya sentra kuliner ini, pusat kuliner Kota Bogor lebih sehat, rapi, tidak ada lagi yang berjualan di pinggir jalan, atau di tenda," katanya.
Ia menjelaskan kapasitas gedung sentra kuliner Kota Bogor tersebut dapat menampung pengunjung hingga mencapai 300 orang, dengan 30 gerai bagi pengusaha kuliner yang ada di kota tersebut.
Gedung sentra kuliner akan terintegrasi sebagai salah satu lokasi kunjungan wisata di Kota Bogor karena selain bisa menikmati jajanan khas Sunda, para pengunjung akan disuguhkan pertunjukan kesenian dari sejumlah sanggar kesenian dari Kota Hujan.