REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Para peneliti di Departemen Biologi Perairan dan Perikanan Universitas Kerala, India, melaporkan penemuan empat spesies baru kepiting di pantai Kerala, Sabtu (24/10). Tiga temuan kelomang telah dicatat sebagai bagian dari proyek penelitian kolaboratif sejumlah peneliti, yaitu A Biju Kumar, R Reshmi, dan Tomoyuki Komai. Temuan telah diterbitkan dalam jurnal internasional taksonomi Zootaxa.
Spesies pertama ialah Paguristes luculentus yang ditemukan di lepas pantai Kollam dan merepresentasikan genus kesembilan dari hewan perairan India. Nama luculentus yang berarti warna-warni mengacu pada warna kulit kepiting yang penuh warna cerah.
Spesies kedua Diogenes canaliculatus berwarna cokelat muda dan cokelat matang, dinamai karena adanya alur memanjang pada permukaan luar di capit kirinya. Kelomang yang cangkangnya berbentuk seperti gading gajah itu termasuk famili Diogenidae.
Spesies ketiga dikumpulkan dari Neendakara, Kollam, bernama Pagurus spinossior dan famili Paguridae yang dikenal dari warna coklatnya yang matang. Nama spinossior mengacu pada capitnya yang keras dan kuat.
Spesies keempat yang belum terdokumentasikan dalam proyek penelitian yaitu kepiting jenis pinnotherid, bernama Afropinnotheres Ratnakara yang ditemukan di Kovalam. Sebelumnya, spesies Ratnakara pertama kali dilaporkan ditemukan di Samudera Hindia.
Selama ini, kelomang salah diduga tidak termasuk kepiting karena tidak adanya cangkang luar pada bagian perut yang membuat mereka rentan terhadap predator. Untuk melindungi diri, mereka tinggal di cangkang gastropoda yang telah ditinggalkan.
Selama proyek penelitian, para ilmuwan telah mendokumentasikan lebih dari 40 spesies kelomang. Universitas Kerala tengah membahas nota kesepakatan dengan Kepala Museum Sejarah Alam Lee Kong Chian di Singapura untuk pelaksanaan studi rinci tentang biogeografi krustasea di perairan pesisir India.