Selasa 27 Oct 2015 06:16 WIB

Nenek Jokowi Meninggal, Obama Ucapkan Bela Sungkawa

 Presiden Barack Obama menerima kunjungan Presiden Joko Widodo di Gedung Putih, Washington,  Senin (26/10).
Foto: AP/Susan Walsh
Presiden Barack Obama menerima kunjungan Presiden Joko Widodo di Gedung Putih, Washington, Senin (26/10).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat Barrack Obama mengucapkan pernyataan bela sungkawa atas meninggalnya nenek dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), Sani Wirorejo sebelum keberangkatan kunjungan kerja Jokowi ke AS.

Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi mengatakan hal itu saat menggelar jumpa pers di Blair House Washington DC, Senin (26/10), beberapa saat setelah pertemuan bilateral antara Presiden Jokowi dengan Presiden Obama di Oval Office White House.

Ia mengatakan pertemuan bilateral antara Presiden Jokowi dengan Presiden Obama berlangsung selama lebih dari satu jam disambung dengan pernyataan pers bersama kedua Presiden sekitar 20 menit. "Pertemuan berlangsung baik, akrab, dan produktif. Di awal pertemuan Presiden Obama menyampaikan pernyataan bela sungkawa atas meninggalnya Eyang Presiden Jokowi," katanya.

Nenek Jokowi yang bernama Sani Wirorejo meninggal dunia pada Jumat, 23 Oktober 2015 di Karanganyar, Jawa Tengah. Jokowi sempat terlebih dahulu melawat ke Solo sebelum kemudian terbang ke AS.

Setelah pernyataan bela sungkawa itu, banyak isu yang kemudian dibahas oleh dua kepala negara tersebut dalam konteks bilateral maupun regional multilateral.

Salah satunya bahwa kunjungan Jokowi ke AS, kata Retno, menandai tahapan baru bagi kerja sama dua negara dengan diluncurkannya strategic partnership antara Indonesia dan AS yang sejatinya telah ada sejak 2010 terkait komprehensif partnership. "Kunjungan ini menandai tahapan baru strategic partnership antara kedua negara," katanya.

Pada saat bicara mengenai masalah substansi bilateral, Presiden Obama memberikan apresiasi atas peran yang dimainkan Indonesia dan AS terus mengharapkan agar Indonesia memainkan perannya dengan baik di kawasan ASEAN.

Obama mewakili masyarakat AS juga mengapresiasi Indonesia sebagai negara Muslim terbesar yang mempunyai budaya dan tradisi toleransi yang tinggi. "Kedua Presiden sepakat meningkatkan kerja sama ekonomi bahkan Presiden Obama meminta tim ekonomi kedua negara untuk duduk mengidentifikasi persoalan dan hambatan kerja sama ekonomi kedua negara," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Presiden Obama juga mengapresiasi reformasi ekonomi yang dilakukan Jokowi.

"AS memantau dekat paket kebijakan ekonomi yang diluncurkan Jokowi dan Obama juga mengapresiasi soal pengalihan subsidi BBM yang dilakukan pemerintah Jokowi ke kegiatan yang lebih strategis," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement