REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan dirinya ingin membuat hidup pejabat birokrat semakin susah. Basuki ingin semakin menguatkan sistem kerja yang transparan.
Ahok menilai selama ini pejabat pemerintahan identik dengan permainan dan kecurangan terutama soal anggaran. Karenanya, sesuai dengan visi misinya, ia ingin menghilangkan anggapan itu dengan mengubah lebih transparan. Jadi, pejabat nakal akan kesulitan berbuat curang.
"Kalau transparan itu yang kita mau bikin pejabat birokrat itu hidupnya makin susah. Saya mau bikin maling itu susah," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (28/10).
Hal ini dimaksudkan kepada pejabat yang suka bermain curang. Jika tidak transparan maka harus siap dipecat. Karenanya, ia mengupayakan semua aktivitas pemerintahan dapat dilihat secara online.
Jadi, masyarakat dapat mengetahui secara langsung kegiatan yang telah dilakukan Pemprov DKI. Seperti saat ini, pengeluaran APBD DKI selalu diunggah di portal resmi Pemprov DKI.
Publik bisa memantau sendiri apa saja yang sudah atau belum dikerjakan. Ia juga menerapkan sistem pantau online dengan menggunakan GPS untuk memantau kinerja alat berat di dinas tata air. Jadi jika ada kecurangan dalam intensitas kerja, ia akan langsung meminta pertanggungjawaban dinas terkait.
"Contoh, saya tahu alat berat kalau persis nyolong solar. Alat berat ini lokasi dimana solar tinggal berapa," ujarnya.
Kini, Penprov DKI juga meluncurkan aplikasi memantau bus Transjakarta. Lewat aplikasi online ini juga ia berharap kinerja BUMD soal transportasi Jakarta bisa terpantau dengan baik. Segala keluhan dan aspirasi masyarakat juga bisa tertampung.