REPUBLIKA.CO.ID, Sang maestro dongeng Indonesia, Pak Raden telah berpulang tadi malam, (30/10). Seto Mulyadi berharap, ke depannya generasi-generasi pendongeng Indonesia mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
Hal tersebut diungkapkan, karena melihat bagaimana kehidupan Pak Raden di hari tuanya dalam keadaan serba kekurangan. Padahal, hari senja merupakan saat di mana seseorang seharusnya menikmati hasil kerja keras dan karya-karyanya di masa muda.
"Di usia senja beliau justru dalam keadaan serba kekurangan, kurang perhatian dari pemerintah," ujar Kak Seto saat dihubungi Republika.co.id, Sabtu (31/10).
Namun Kak Seto yakin, sudah banyak generasi-generasi muda yang akan meneruskan dongeng-dongengnya dongeng-dongeng tentang Indonesia. Mereka tersebar di berbagai wilayah dan juga dengan berbagai nama organisasi dongeng yang berbeda.
"Mudah-mudahan kehidupan Pak Raden ini jangan sampai terulang pada tokoh-tokoh berikutnya," ujar Kak Seto penuh harap.
Kak Seto juga berharap, supaya pemerintah bisa lebih memperhatikan lagi keberadaan para seniman, budayawan yang ada di Indonesia. Sehingga cerita tentang kehidupan di hari senja Pak Raden tidak akan terulang pada seniman-seniman lain.