REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik asal Universtias Airlangga (Unair), Haryadi, menilai, meski telah menggelar Forum Silaturahmi Nasional (Silatnas), Ahad (1/11) kemarin, namun kedua kubu Partai Golkar belum melakukan pendistribusian kekuasaan secara tuntas.
Untuk itu, kedua kubu Partai Golkar masih harus menemukan formula untuk bisa melakukan pendistribusian kekuasaan tersebut.Kendati begitu, Haryadi mengungkapkan, Forum Silatnas itu bisa mengarah ke kemungkinan untuk kembali mempersatukan Partai Golkar.
"Ada kemungkinan ke arah situ (mempersatukan kembali Golkar). Meskipun, mereka belum menemukan formula untuk mendistribusikan kekuasaan secara tuntas,'' ujar Haryadi saat dihubungi Republika, Selasa (3/11).
Selain itu, lanjut Haryadi, Golkar setidaknya sudah menemukan momentum untuk bisa mengawali rekonsiliasi dua kubu Partai Golkar tersebut. Terutama terkait dalam upaya menyikapi gelaran Pilkada serentak pada akhir 2015 mendatang.
Kemudian, upaya rekonsiliasi ini tentu akan dapat dilanjutkan dengan mencari formula untuk pendistribusian kekuasaan diantara dua kubu. "Itu jadi momentum untuk mengawali rekonsiliasi. Setelah itu, tentu akan diikuti dengan langkah-langkah yang lebih detail perihal distribusi kewenangan dan distribusi kursi yang ada di tubuh Golkar,'' tutur Haryadi.
Sebelumnya, dua kubu kepengurusan Partai Golkar, kubu Aburizal Bakrie dan kubu Agung Laksono, sepakat menggelar Forum Silatnas. Dalam forum itu, kedua kubu sepakat untuk menggunakan kantor DPP Partai Golkar secara bersama-sama.
Selain itu, ada pula pembicaraan mengenai upaya pemenangan kader-kader Golkar yang berpartisipasi di Pilkada serentak pada 9 Desember mendatang.