Kamis 05 Nov 2015 11:18 WIB

PMI dan BPBD Karangasem Bagikan Masker

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Esthi Maharani
Debu vulkanik gunung Barujari menyembur dibalik puncak gunung Rinjani terlihat dari Kecamatan Pringgabaya, Selong, Lombok Timur, NTB, Rabu (4/11).
Foto: Antara/Agung Wirawan
Debu vulkanik gunung Barujari menyembur dibalik puncak gunung Rinjani terlihat dari Kecamatan Pringgabaya, Selong, Lombok Timur, NTB, Rabu (4/11).

REPUBLIKA.CO.ID, KARANGASEM -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karangasem di Provinsi Bali membagikan setidaknya dua ribu masker ke seluruh wilayah. Karangasem merupakan satu dari empat kabupaten di Bali yang terdampak erupsi Gunung Barujari di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Ini adalah langkah antisipasi menghadapi abu vulkanik dari Gunung Barujari. Kami mengimbau masyarakat akan pentingnya penggunaan masker," kata Kepala BPBD Karangasem, Ida Ketut Arimbawa, Kamis (5/11).

Karangasem merupakan salah satu penghubung antara Bali dengan Lombok. Kabupaten ini memiliki Pelabuhan Padang Bai yang merupakan pelabuhan penyeberangan kapal cepat dan kapal ferry menuju Lombok.

Sejauh ini, kata Arimbawa masker telah dibagikan kepada pelajar, pegawai negeri sipl (PNS), dan warga lainnya yang ditemui di jalanan. Selain Karangasem, Kabupaten Gianyar, Klungkung, Bangli, dan Tabanan juga mengalami hal sama.

Petugas BPBD Karangasem saat ini berstatus siaga bekerja sama dengan petugas TNI, kepolisian, Dinas Kesehatan, dan relawan. PMI Karangasem juga melakukan sosialisasi penggunaan masker ke sekolah-sekolah. Ada sekitar 5.500 masker yang dibagikan secara gratis.

Salah satu betuk antisipasi adalah pemasangan poster-poster bertuliskan, 'Hindari Abu, Gunakan Maskermu.' PMI Karangasem telah meluncurkan dua armada mobil dan 1 personel ke Karangasem. Hingga saat ini, status Gunung Barujari masih Waspada Level II. PMI Gianyar telah mendistribusikan 700 masker dan PMBI Bangli 150 masker.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement