Jumat 06 Nov 2015 06:00 WIB

Muslim Australia tak Terlindung dari Diskriminasi

Muslim Australia
Foto: theage.com.au
Muslim Australia

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Pakar urusan hukum dan etnis mengimbau Pemerintah Australia menyelidiki cara terbaik melindungi komunitas Muslim Australia dari diskriminasi.

Desakan itu muncul setelah sebuah laporan yang mengkaji 40 tahun Undang-Undang Diskriminasi Rasial menyoroti Muslim Australia memiliki perlindungan terbatas di bawah Undang-Undang tersebut.

Laporan yang diterbitkan, Kamis (5/11), oleh Komisi Hak Asasi Manusia Australia mengungkap sejumlah insiden yang ditemukan lembaga Islamophobia Register yang merupakan wadah bagi warga Muslim untuk melaporkan kasus diskriminasi yang mereka alami.

Setahun belakangan, pendiri lembaga tersebut, Mariam Veiszadeh, telah mendokumentasikan kasus diskriminasi dan fitnah anti-Muslim.

"Ibu dengan kereta bayi di jalan dilecehkan dan pada satu kesempatan di awal tahun, kami mendengar tentang seorang ibu dalam situasi di mana kereta dorong bayinya benar-benar ditendang oleh seorang pria yang menunjukkan tindakan anti-Islam padanya,” ungkap Mariam.

Laporan komisi itu telah menemukan Muslim Australia menghadapi pelecehan dan diskriminasi terus-menerus dan hal itu telah meningkat sejak insiden penyanderaan di Sydney, tahun lalu.

"Seperti halnya apakah kejadian itu rutin terjadi sehari-hari, ia sulit dilacak karena kami masih punya masalah besar yang belum dilaporkan. Jadi, saya kira apa yang kami lihat adalah gambaran singkat karena masih adanya masalah yang tidak dilaporkan,” ujar Mariam.

Laporan tersebut juga menyoroti Muslim Australia memiliki perlindungan terbatas karena UU mencakup ras ketimbang identitas agama.

Bagi warga Yahudi Australia, hal itu adalah cerita yang berbeda.

"Secara historis, orang Yahudi memiliki asal-usul etnis yang umum dan karena itu memenuhi kriteria; bahwa mereka bisa melacak akar budaya mereka kembali ke sekelompok orang tertentu," jelas Profesor Sosiologi dari Universitas Teknologi Sydney Andrew Jakubowicz.

"Di sisi lain, Muslim terdiri atas banyak golongan, banyak ras yang berbeda, dan Islam pada dasarnya adalah agama," terang Andrew.

Warga Yahudi Australia telah memenangkan uji kasus hukum yang memberi mereka hak untuk diakui di Australia, baik sebagai ras dan agama. Dan, dengan demikian dilindungi oleh Undang-Undang Diskriminasi Rasial.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/2015-11-05/muslim-australia-tak-terlindung-secara-maksimal-dari-diskriminasi/1511656
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement