REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Kepala Bidang Prasarana Pendidikan (Prasardik) Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Sarjoko mengatakan, setidaknya 47 persen dari total 1.710 bangunan sekolah di Ibu Kota bangunan yang digunakan sudah lama. Gedung itu berusia lebih 30 tahun. Hal itu tentu menjadi perhatian Dinas Pendidikan DKI.
"Sebagian besar memang gedung SD, karena tinggalan dari inpres," kata Sardjoko di sela acara Simulasi Tanggap Bencana, di kawasan wisata Pulau Situ Gintung, Tangerang Selatan, Sabtu (7/11).
Dia mengatakan, secara berangsur Dinas Pendidikan DKI ingin membangun gedung sekolah yang lebih baik lagi sesuai dengan kriteria sekolah aman yang ditetapkan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB).
Adapun tiga kriteria sekolah aman bencana, antara lain aman secara struktur bangunan, memiliki lingkungan yang aman, dan pengetahuan mengenai kebencanaan dikuasai secara mumpuni oleh masyarakat sekolah. Menurut Sarjoko, kriteria sekolah aman kini telah diterapkan pada bangunan-bangunan baru di SMP dan SMA/SMK.
Dinas Pendidikan DKI juga telah membangun dua sekolah panggung di area cekungan, yaitu Bintaro dan Tebet. Bangunan ini didesain untuk mengantisipasi bahaya banjir.
Seperti telah diberitakan sebelumnya, hari ini (7/11), Dinas Pendidikan DKI Jakarta mengawal pelaksanaan Simulasi Tanggap Bencana yang dilakukan oleh Bank Indonesia bekerjasama denga Aksi Cepat Tanggap (ACT), BNPBN dan BPBD DKI Jakarta. Sebanyak 400 siswa dari 20 sekolah di Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan dilibatkan dalam acara ini.