Senin 09 Nov 2015 18:08 WIB

Buntut Tewasnya Tahanan, Penjara di Christmas Island Rusuh

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, CHRISTMAST ISLAND -- Departemen Imigrasi Australia mengukuhkan terjadinya 'kerusuhan' di pusat tahanan imigrasi di Christmas Island. Keadaan ini terjadi menyusul meninggalnya seorang tahanan di akhir pekan.

Ada laporan bahwa para petugas keamanan meninggalkan pusat tahanan dan pagar di pusat tahanan tersebut dirusak.

Departemen Imigrasi mengatakan tidak adanya laporan mengenai yang luka. Kini, Departemen dan penyedia jasanya bekerja bersama untuk menyelesaikan masalah tersebut. Mereka mengatakan jumlah kerusakan masih belum diketahui dengan pasti. 

Kerusuhan terjadi setelah meninggalnya seorang tahanan Kurdi asal Iran yang melarikan diri hari Sabtu. Mayatnya ditemukan Ahad (8/11).

Seorang anggota parlemen Selandia Baru Kelvin Davis mengatakan dia mendapat laporan bahwa para tahanan 'sekarang menguasai pusat tahanan."

"Saya mendengar bahwa petugas keamanan keluar dari sana, pagar dirubuhkan, dan para tahanan yang sebelumnya ditempatkan terpisah sekarang bergabung dengan para tahanan utama." katanya kepada ABC baru-baru ini.

"Beberapa diantara mereka sudah berada di sana selama empat sampai lima tahun, dan jelas sekali, banyak yang sudah tidak tahan lagi karena mereka diperlakukan seperti binatang, dan mereka sekarang menggigit," kata Davis.

Davis mengatakan para tahanan di sana memberitahu dirinya bahwa mereka marah dengan apa yang mereka anggap "usaha menutup-nutupi" atas kematian tahanan Iran tersebut.

Davis berharap pihak berwenang akan berunding dengan tahanan untuk meredakan ketegangan, dan bukannya melakukan tindak kekerasan .

"Para tahanan ini khawatir dengan nasib mereka," katanya.

"Saat ini, lampu dimatikan. Ada sekitar 60 tahanan berada di lapangan, dan 60 lainnya berjalan-jalan di sekitar lokasi."

Seorang wanita asal Perth, Megan Mulheisen mengatakan tunangannya, yang sedang ditahan di sana sebelum dideportasi ke Slovakia, memperkirakan bahwa para tahanan hendak membakar pusat tahanan tersebut.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement