Selasa 10 Nov 2015 19:04 WIB

Budi Waseso: Narkoba Jadi Alat Perang Antarnegara

Rep: Issha Harruma/ Red: Ilham
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Budi Waseso menunjukan barang bukti saat rilis pengungkapan narkotika jenis shabu dan ekstasi jaringan internasional di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (9/9). (Republika/Yasin Habibi)
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Budi Waseso menunjukan barang bukti saat rilis pengungkapan narkotika jenis shabu dan ekstasi jaringan internasional di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (9/9). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Budi Waseso mengatakan, peredaran narkoba saat ini telah menjadi bagian dari perang modern antarnegara. Menurut Budi, narkoba telah digunakan sebagai senjata untuk menghancurkan bangsa Indonesia dengan cara merusak generasi muda.

"Peredaran narkoba antar negara menjadi perang modern untuk merusak generasi suatu bangsa. Dan tentu kita tidak ingin kalah dalam perang ini," kata Budi di Medan, Selasa (10/11).

Menurut Budi, Indonesia merupakan sasaran yang empuk bagi negara lain untuk mengedarkan narkoba. Kekayaan sumber daya alam Indonesia yang sangat luar biasa, lanjutnya, membuat Indonesia berpotensi menjadi negara besar. Inilah yang membuat negara lain ingin menghancurkan Indonesia, salah satunya dengan cara merusak generasi muda.

"Kita harus hadapi, lawan penghancuran generasi muda dengan menggunakan narkoba ini," ujarnya.

Sayangnya, mantan Kabareskrim Polri ini mengatakan, tidak semua masyarakat memahami ancaman ini. Hal ini terbukti dari pengiriman narkoba dari luar negeri yang masih terus terjadi. "Narkoba ini mesin pembunuh massal," katanya.

Menurut dia, korban terbanyak ada pada kalangan SMA dan SMP. Pemahaman mereka ini ingin modernisasi dan mengikuti budaya luar, sehingga yang tidak ikut disebut ketinggalan zaman. "Padahal ini penghancuran generasi," kata Budi.

Oleh karena itu, Budi meminta semua pihak untuk berperan aktif dalam menumbuhkan kesadaran akan bahaya narkoba bagi bangsa ini. Bukan hanya pemangku kebijakan, namun juga dari masyarakat itu sendiri. "Saya harap dari RT/RW juga dapat menjadi pelopor masalah penyalahgunaan narkoba," ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement