REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Warga Paris menggunakan media sosial untuk mencari dan menemukan mereka yang tersesat. Aksi tersebut dilakuakn menyusul teror yang mencengkeram Paris dan mengakibatkan lebih dari 100 orang tewas.
Tagar #porteouverte di Twitter, berarti membuka pintu, digunakan untuk menolong mereka yang membutuhkan tempat berlindung setelah kepolisian meminta orang-orang menyingkir dari jalanan. Tagar itu menjadi tren global dan digunakan dalam lebih dari 400 ribu kicauan hanya dalam waktu beberapa jam setelah pertama kali tagar diluncurkan.
"Akun akan digunakan untuk mencuit dan mencuit kembali cuitan mengenai tempat aman malam ini," ujar akun @PorteOuverteFRA, yang ada beberapa jam setelah serangan, seperti dikutip Reuters, Sabtu (14/11).
(baca: Hollande: Penyandera di Bataclan Sudah Terbunuh)
Sejumlah alamat dan nomor telepon apartemen dicuitkan oleh akun tersebut. Termasuk mengenai tawaran akomodasi dari individu yang mencuit ke akun tersebut.
Seperti dari @LaraPlowright, "siapapun yang berada di area gare du nord, jika membutuhkan #porteouverte ada ruang untuk mengakomodasi dua sampai tiga orang." Cuitan lain menyebut sejumlah armada taksi memberikan jasa cuma-cuma bagi mereka yang butuh tumpangan ke tempat pengungsian.
Tak hanya mereka yang mencuit di dunia maya yang memberikan bantuan. Alessandra Gargiulio misalnya menunggu di luar apartemennya dan bersedia menawarkan bantuan bagi mereka yang butuh. Ia tinggal di sisi lain kota tempat serangan terjadi, tapi ia bisa mendengar dan melihat sirene serta helikopternya dari apartemennya.