Sabtu 14 Nov 2015 17:07 WIB

Bentrok TNI-Polri Libatkan Anggota Denintel Kodam III Siliwangi

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Ilham
 Personel TNI berjaga di wilayah perbatasan Indonesia dan Papua Nugini di Skouw, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Papua, Kamis (17/9).   (Republika/Prayogi)
Foto: Republika/Prayogi
Personel TNI berjaga di wilayah perbatasan Indonesia dan Papua Nugini di Skouw, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Papua, Kamis (17/9). (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) II/Sriwijaya, Kolonel TNI Syaiful Mukti Ginanjar mengungkapkan, bentrokan anggota TNI dan Polri di Lubuk Linggau, Sumatera Selatan, tidak dilakukan oleh personel TNI Kodam II/Sriwijaya. Bentrokan itu melibatkan anggota Polres Muara Enim dengan anggota Detasemen Intel Kodam (Denintel) III/Siliwangi, Jawa Barat.

Menurut Syaiful, delapan anggota Denintel Kodam III/Siliwangi tengah melakukan pengintaian terkait pengembangan kasus pencurian mobil milik Deintel Kodam III/Siliwangi. Sayangnya, dalam melaksanakan tugas pengintaian itu, anggota Denintel Kodam III/Siliwangi belum berkoordinasi dengan Kodam II/Sriwijaya, selaku pemegang kewenangan satuan kewilayahan di Sumatera Selatan.

''Insiden itu melibatkan anggota Polres Muara Enim dengan anggota Deninteldam III/Siliwangi yang sedang melaksanakan tugas dan tidak berkoordinasi sebelumnya dengan pihak Kodam II/Sriwijaya,'' tutur Syaiful kepada Republika lewat pesan singkat, Sabtu (14/11). Insiden itu, kata dia, diwarnai insiden letusan senjata.

Bentrokan dilatarbelakangi adanya kesalahpahaman terkait informasi yang diterima kedua belah pihak. Kendati begitu, Syaiful menegaskan, tidak ada korban jiwa akibat bentrokan tersebut. Korban luka saat ini tengah mendapatkan perawatan di Rumah Sakit AK Gani, Palembang, Sumatera Selatan.

Proses penyelidikan atas kasus bentrokan ini akan dilakukan oleh Polda Sumsel bekerjasama dengan Kodam II/Sriwijaya. ''Proses selanjutnya sedang dalam penanganan Polda Sumsel dan Kodam II/Sriwijaya,'' kata Syaiful.

Sebelumnya, baku tembak dikabarkan sempat terjadi antara personel TNI dan anggota Kepolisian di Sumatera Selatan. TNI yang sedang melakukan pengintaian dikejutkan dengan kedatangan lima mobil dan langsung mengepung mereka yang juga berada di dalam mobil.

Pengepungan itu dilakukan oleh anggota Polri dari Polres Muara Enim. Mereka pun langsung menodongkan senjata laras panjang dan pistol. Kemudian salah satu anggota Polres Muara Enim diketahui sempat melepaskan tembakan dan mengenai dua anggota TNI.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement