REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Lebih dari dua nama pelaku bom dibalik serangan Paris Jumat lalu dirilis polisi. Bilal Hadfi adalah salah satu dari tiga pelaku bom bunuh diri yang terjadi dekat stadion Stade de France. Pria berusia 20 tahun tersebut belum diketahui kewarganegaraannya dilaporkan bergabung bersama ISIS di Suriah.
Seperti diberitakan Express, Senin (16/11), ia dikatakan hidup di negara tetangga Belgia pada saat serangan. Selain Hadfi, Brahim Abdeslam (31 tahun) meledakkan rompi peledaknya di dalam sebuah kafe ramai di Boulevard Voltaire.
Abdeslam adalah kakak dari Saleh Abdeslam (26 tahun) yang kini menjadi buruan internasional. Saleh diduga menyewa mobil yang digunakan dalam serangan mengerikan di tetaer Bataclan.
Seorang pembom bunuh diri yang ketiga, Ismael Mostefai (29 tahun) sudah disebut oleh petugas. Pria asal Aljazair tersebut diidentifikasi melalui sisa-sisa yang ditemukan di teater.
Ia dilaporkan meledakkan rompi berbahan peledak ketika polisi menyerbu teater setelah membantai penggemar band rock Eagles. Jaksa Francois Molins mengatakan intelijen Prancis pada 2010 menandainya dengan risiko radikalisasi.
Seorang pejabat senior mengatakan, sebanyak 20 orang di Eropa terlibat dalam perencanaan, mendukung dan melaksanakan serangan itu.