Senin 16 Nov 2015 21:53 WIB
Serangan Teror Paris

Para Seniman Deklarasi 'Pray for Paris'

 Menara Eiffel ditutup pada hari pertama berkabung nasional di Paris, Ahad (15/11).  (AP/Peter Dejong)
Menara Eiffel ditutup pada hari pertama berkabung nasional di Paris, Ahad (15/11). (AP/Peter Dejong)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah seniman dan pemangku kepentingan mendeklarasikan aksi solidaritas "Pray For Paris" untuk para korban penyerangan berdarah di Paris, Prancis. Deklarasi yang merupakan bagian dari acara Festival Film Toleransi Sedunia (IFFSRV) ini dilaksanakan di Auditorium Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI), Jakarta, Senin (16/11) malam.

"Kita terus mendengar berita perempuan, anak dan orang tidak berdosa terbunuh karena intoleransi. Ini tanda dunia butuh figur untuk memperjuangkan toleransi" kata Direktur Utama LPP RRI, Rosarita Niken Widiastuti.

(Baca: Muhammadiyah Anggap Respons Masyarakat Atas Teror Paris Masih Terukur)

Toleransi, kata Niken, merupakan landasan bersama untuk kerukunan dan perdamaian. "Kami ajak seluruh unsur siapapun juga untuk bersama menyuarakan kerukunan, penghargaan terhadap orang lain dan suarakan toleransi," kata dia.

Acara deklarasi tersebut juga merupakan salah satu rangkaian acara untuk memperingati Hari Toleransi Sedunia yang dicanangkan PBB dan jatuh setiap 16 November. Deklarasi dihadiri sejumlah pihak yang peduli untuk toleransi seperti dari kalangan artis dan insan film dari Indonesia dan berbagai negara.

Sejumlah lembaga juga turut serta dalam deklarasi itu seperti dari Dewan Kreatif Rakyat, Relawan International Hebat, Yayasan Solidaritas Artis Indonesia, Yayasan Peduli Anak Indonesia dan World Film Council.

(Baca: Turki Dua Kali Peringatkan Prancis Soal Omar Ismail)

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement