REPUBLIKA.CO.ID, ONTARIO -- Pembakaran sebuah masjid di Ontario, Kanada, sengaja dilakukan pelaku yang kini masih buron, Rabu (11/11). Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengaku sangat terganggu dengan insiden ini.
"Kanada adalah sebuah negara yang kuat, terlepas dari adanya perbedaan yang ada. Muslim Kanada berkontribusi besar dalam ekonomi dan sosial bangsa kita," kata Trudeau seperti disitat dari the Guardian, Selasa (17/11).
"Untuk itu, otoritas Kanada tidak akan tinggal diam terhadap warga yang cinta damai itu menjadi korban vandalisme dan intoleransi."
Trudeau berjanji melindungi hak-hak umat Muslim dan menangkap mereka yang bertanggung jawab atas pembakaran itu. Presien Asosiasi Muslim Kawartha, Kenzu Abdella, mengatakan, masjid dibakar saat seluruh anggota sedang berpesta merayakan kelahiran seorang bayi.
Saat ini, detektif masih mencari dalang dari pembakaran masjid di Peterborough. Pihaknya belum dapat memastikan pembakaran tersebut terkait dengan serangan di Paris, akhir pekan lalu.
Kepala Polisi Kota Murray Rodd mengatakan, melukai satu komunitas di kota tersebut artinya telah melukai seluruh warga kota. Pemimpin Kristen dan Yahudi serta komunitas di Kota tersebut telah menawarkan tempat umat Muslim untuk shalat.
Shalat Jumat akan dilakukan di Gereja Ingggris. Namun, beberapa lainnya masih menggunakan halaman masjid untuk shalat berjamaah, Senin (16/11) lalu.