Rabu 18 Nov 2015 12:16 WIB

Rizal Ramli: Reshuffle Jilid II Akhir 2015

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli
Foto: Republika.co.id
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli mengungkapkan, Presiden Joko Widodo kemungkinan akan kembali melakukan reshuffle atau perombakan kabinet jilid II pada akhir 2015. Menurutnya, reshuffle akan difokuskan untuk pos sektor ekonomi dan hukum.

"Kemungkinan, sebelum akhir tahun ada reshuffle (perombakkan) jilid dua, di mana Pak Jokowi akan memilih orang-orangnya di bidang hukum dan ekonomi," kata Rizal dalam paparannya di CORE Economic Outlook, Jakarta, Rabu (18/11).

(Baca: JK: Belum Waktunya Reshuffle Kabinet)

Perombakan kabinet jilid dua, menurut Rizal, diperlukan untuk menjaga momentum pemulihan perekonomian yang sedang terjadi. Ia merujuk pada pertumbuhan ekonomi Indonesia yang membaik pada triwulan ketiga 2015 yang tumbuh 4,73 persen (yoy) dan stabilitas kurs rupiah yang terjaga.

Menurut Rizal, tren pemulihan ekonomi itu tidak lepas dari prombakan kabinet jilid pertama yang dilakukan pemerintah pada 13 Agustus 2015.

"Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah meningkat. Begitu juga dengan kepercayaan para pelaku pasar. Hal itu perlu dilanjutkan untuk menumbuhkan ekonomi," jelasnya.

Ketika disinggung sosok menteri yang akan diganti dalam perombakan jilid II, Rizal enggan membeberkannya. "Itu Presiden yang menentukan," kata dia.

Di depan para analis dalam CORE Economic Outlook, Rizal mengatakan, Presiden terus mengevaluasi kinerja para menterinya.

Menurutnya, dalam perombakan kabinet selanjutnya, Presiden akan benar-benar memilih menteri pengganti sesuai hasil evaluasi dan penilaian Presiden, tanpa ada distorsi dari kepentingan lain, seperti kepentingan politik.

"Pak Jokowi akan tunjuk orang-orangnya. Sebelum reshuffle jilid pertama, kabinet juga jadi masalah pemerintahan," ucapnya.

(Baca juga: 'Reshuffle Dibutuhkan untuk Disiplinkan Kabinet')

Rizal meyakini perombakkan kabinet dengan pemilihan orang-orang sesuai hasil evaluasi dan penilaian Presiden akan membantu kinerja pemerintah dalam mencapai target-target pembangunan.

"Setelah adanya reshuffle pertama atau dalam tiga bulan terakhir, ekspetasi terhadap ekonomi kita positif, nilai tukar rupiah juga meningkat, tidak anjlok lagi," ujarnya.

Dia mengestimasi pertumbuhan ekonomi pada 2016 dapat melesat jauh mencapai enam persen. Sementara, dalam APBN 2016, pemerintah mengasumsikan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3 persen.

(Berita lainnya: Fadli Zon Tuding Sudirman Said Lakukan Manuver Politik)

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement

Komentar

Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement