Sabtu 21 Nov 2015 19:57 WIB
Serangan Teror Paris

120 Pemimpin Tetap Hadiri Paris Climate Summit

Rep: C25/ Red: Ilham
Penjagaan di Paris pascateror diperketat.
Foto: Reuters
Penjagaan di Paris pascateror diperketat.

REPUBLIKA.CO.ID,Diteror, PARIS -- Serangan teror di Paris cukup mempegaruhi perundingan perubahan iklim di Paris akhir bulan ini. Namun, 120 pemimpin dunia tetap mendukung konferensi dan mengkonfirmasi kehadiran mereka.

Dilansir dari Washington Post, Sabtu (21/11), Janos Pasztor, asisten Sekretaris Jenderal PBB untuk perubahan iklim mengakui sejumlah persiapan dan kegiatan sangat terpengaruh serangan teror yang terjadi di Paris.

Salah satu kegiatan yang dibatalkan pemerintah Prancis adalah pawai besar pada 29 November nanti, yang akan dilakukan oleh para pendukung kesepakatan pengurangan emisi karbon. Namun, Pasztor mengatakan puluhan pemimpin masih berencana untuk hadir.

"Mereka pikir ini adalah peristiwa penting. Jadi mereka berjanji akan berada di sana untuk mendukung negosiasi iklim," kata Pasztor.

Ia berharap para pemimpin akan tetap perduli akan suara para pendukung, yang kini akan mengadakan pawai di lebih dari 2 ribu kota di seluruh dunia, pada 29 November nanti.

Pasztor menerangkan di saat yang sama, sejumlah peristiwa besar terkait iklim juga sedang berjalan di Paris, di luar konferensi yang akan berlangsung. (Baca: Adik Otak Teror Paris Bersumpah Balas Dendam)

Terkait serangan teror Paris, ia mengakui akan ada situasi-situasi darurat yang akan berdampak kepada para peserta konferensi. Namun para peserta akan menunjukkan solidaritas mereka dengan datang dan berpartisipasi. "Jadi konferensi ini akan berlangsung dan semua kegiatan terkait juga akan tetap berlangsung," kata Pasztor.

Para pemimpin, tokoh, dan aktivis dunia akan bertemu untuk menyusun sebuah perjanjian baru PBB. Perjanjian itu untuk mengendalikan emisi gas rumah kaca dan perubahan iklim yang terjadi karenanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement